Ikut Terdampak Kenaikan Biaya Listrik, dr Tompi: Tagihan PLN Menggila!

- 11 Juni 2020, 11:13 WIB
DOKTER Tompi yang turut mengalami kenaikan tagihan listrik.*
DOKTER Tompi yang turut mengalami kenaikan tagihan listrik.* //Pikiran-Rakyat

PR BEKASI - Dalam bebrapa hari terakhir, PLN dibuat sibuk, bukan karena permasalahan ketersediaan stok listrik, namun kritikan masyarakat yang mengalami lonjakan tagihan listrik di Bulan Mei 2020.

Masyarakat pun ramai-ramai menghubungi call center PLN untuk meminta kejelasan soal laporan kenaikan tagihan listrik. Tidak sedikit juga netizen yang mengkritik kebijakan tersebut di media sosial.

Di Twitter, Rabu malam, tagar @PLNVangke meramaikan komentar netizen yang ramai-ramai menghujat soal kenaikan tagihan listrik.

Baca Juga: Respon Hasil Rapat Bank Sentral AS, IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Dibuka Bervariasi 

Tidak sedikit yang menceritakan kenaikan tagihan tersebut sebesar 2 kali lipat dari yang biasanya dibayarkan di bulan-bulan sebelumnya.

Salah satunya musisi yang juga presenter dan dokter, yakni dr. Tengku Adifitrian, Sp. BP-RE atau lebih dikenal dr. Tompi yang juga mengeluhkan soal kenaikan tagihan listrik di kantornya.

"TAGIHAN PLN MENGGILA! Ini dari PLN kagak ada konfirmasi-konfirmasi main sikat aja," twit dr Tompi di @dr_tompi.

Hingga berita ini diturunkan, twit dr Tompi tersebut mendapatkan respons sebanyak lebih dari 800 komentar dengan ditwit ulang lebih dari 600 dan disukai lebih dari 1.800.

Baca Juga: Respon Hasil Rapat Bank Sentral AS, IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Dibuka Bervariasi

Mendapatkan laporan tersebut, PLN pun memberikan tanggapan atas cuitan dr Tompi. "Mohon maaf atas kendala yang dialami saat ini ya Kak, agar admin dapat melakukan pengecekkan dapat dibantu ID pelanggannya via DM ya," twit admin @pln_123.

dr. Tompi pun menjelaskan bahwa kantornya yang mengalami kenaikan tagihan listrik telah hampir 3 bulan tutup sehingga tidak masuk akal jika tagihan listriknya membengkak.

Ssenada dengan dokter Tompi, seorang pelanggan di UP3 Malang bernama Teguh Wuryanto yang unggahannya viral di media sosial Facebook mengenai curhatannya soal kenaikan lonjakan listrik di usaha rumahannya yang tidak wajar.

Teguh Wuryanto yang merupakan pelanggan tarif industri (I2) dengan daya 23.000 VA harus membayar tagihan listriknya di bulan Mei sebesar Rp 20 juta.

Baca Juga: AS Rilis Data Persediaan Tertinggi, Harga Minyak Dunia Lanjutkan Tren Kenaikannya 

Namun, hasil pemeriksaan di lapangan oleh petugas PLN, bahwa peralatan kapasitor milik Teguh tidak berfungsi dan mengakibatkan pemakaian listrik melonjak tanpa sepengetahuan Teguh.

Teguh yang awalnya berencana untuk tidak membayarkan lonjakan tagihan tersebut akhirnya menemui titik terang setelah adanya keringan dari PLN berupa pencicilan. Teguh Wuryanto pun bersedia untuk melunasinya.

Diberitakan sebelumnya oleh Pikiranrakyat-bekasi.com, PLN telah menyediakan skema perlindungan bagi pelanggan yang mengalami kenaikan di atas 20 persen di Bulan Mei lalu.

Kebijakan ini berlaku bagi pelanggan dengan golongan tarif R1M 900 VA, R1 1300 VA, R1 2200 VA, R2 3.500 sampai dengan 5.500 VA, dan R3 6.600 VA ke atas.

Baca Juga: Tiongkok Produksi Baterai Mobil Lisrik, Mampu Bertahan hingga Jutaan Kilometer 

Dengan skema tersebut, kenaikan yang melebihi 20 persen dari tagihan biasanya akan hanya ditagihkan pada bulan Juni sebesar 40 persen dari selisih lonjakan dan sisanya dibagi rata tiga bulan pada tagihan berikutnya.

Sedangkan untuk tagihan sisanya sebanyak 60 persen dapat dibayarkan secara mengangsur sebanyak tiga kali dari Juli hingga September 2020.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah