“Rumah bongkar pasang gitu. Jadi rumahnya tuh masih, kalau mau mindahin tuh bisa langsung diangkat gitu rumahnya. Dan itu memang rumah adat asli Banyuwangi,” ucapnya.
Baca Juga: Kabar Gembira, Jalan Tol Cibitung Bekas -Cilincing Siap Dioperasikan
“Mungkin karena banyak wisatawan yang datang ke desa tersebut, jadi rumahnya tuh kayak memang bisa disewakan buat pendatang untuk nginep di daerah situ,” tuturnya.
Saat wisatawan mau masuk ke desa tersebut, mereka akan disambut oleh tarian khas Banyuwangi.
Selain rumah adat, di sana juga ditemui acara adat atau kesenian adat berupa nyanyian yang diiringi alat musik seperti lesung yang ditumbuk-tumbuk.
Baca Juga: 10 Karakter Pendamping dalam Anime Battle Shonen, dari Gold D. Roger Hingga Kakashi
Nita mengatakan bahwa, dia tidak mengetahui dengan pasti nama alat musik tersebut. Selain itu juga disuguhkan dengan tari-tarian.
Karena suasana yang masih sangat tradisional, bahkan untuk minum, masyarakat setempat menggunakan gelas atau cangkir yang terbuat dari batu yang dibentuk pakai tangan.
Saat mengunjungi Desa Penari, Nita tidak terlalu banyak bertanya karena tempat tersebut jauh dari perkotaan, dengan waktu tempuh 30 sampai 40 menit.
Baca Juga: Konferensi Pers Drakor Eve Dibatalkan, Produser: Bukan karena Skandal Seo Ye Ji