Network
PR BEKASI - Cekcok yang terjadi antara Marchel Radhival atau Pesulap Merah dan Gus Samsudin tampaknya masih akan berlanjut.
Berawal dari Pesulap Merah yang membongkar trik dari Gus Samsudin, konflik makin meruncing usai mendatangi Padepokan di Blitar.
Kedatangan dari Pesulap Merah ke Padepokan di Blitar ini karena merasa mendapat undangan dari Gus Samsudin melalui channel YouTube-nya.
Dalam salah satu konten, Gus Samsudin merespon pembongkaran trik Pesulap Merah dengan mengatakan jika berani datang ke Padepokan, dan dipersilakan jika mau perang atau datang baik-baik.
Baca Juga: Doa Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriyah, Lengkap dengan Bacaan Latin dan Artinya
Akhirnya dia pun mendatangi Padepokan, tetapi saat tiba di sana yang ditemuinya adalah pengacara dari Gus Samsudin.
"Saya datangin lah, pas saya datengin eh ternyata pas saya sampe depan Padepokannya dihadang sama pengacaranya," katanya.
Awalnya ketika datang, dia dan tim menemui satpam untuk bertemu dengan Gus Samsudin, dia memilih menunggu di bagian depan Padepokan karena di dalam dilarang memakai kamera.
Baca Juga: Kabar Gembira, Hari Ini Stasiun BNI City Mulai Dioperasikan
Lantaran sedang live di Instagram sebagai bukti, dia juga tidak ingin masuk ke dalam karena takut terjadi macam-macam.
"Ya udah kita disuruh nunggu di depan sama satpamnya, nunggu-nunggu nggak berapa lama kemudian pengacaranya datang," ujarnya.
Saat datang pengacara inilah awal kerusuhan dimulai, Pesulap Merah ditanyakan tujuannya datang dan mengapa tanpa konfirmasi lebih dulu.
Baca Juga: Viral Pengakuan Warganet soal Dugaan Polisi Gadungan: Saya Bilang Keluarga Polri, Dia Takut
"Padahal saya udah coba kontak admin Mas Udin nggak ada yang direspon, untuk pembuktian," tuturnya.
"Pernah pengacaranya kontak saya ngancem untuk dipenjarain, atas reaksi itu katanya ini pencemaran nama baik," sambungnya.
Saat menerima ancaman ini dia menanyakan menit ke berapa yang dianggap sebagai pencemaran nama baik atau menyalahi hukum.
Akan tetapi, si pengacara malah menyatakan padanya untuk tidak perlu tahu menit ke berapa karena dia sendiri yang membuat videonya.
Baca Juga: Gratis! 10 Twibbon Selamat Hari Ikrar Gerakan Pramuka, Berikut Cara Menggunakannya
Menurutnya itu sesuatu yang aneh, lantaran dia sendiri merasa dalam videonya tidak ada yang menyalahi hukum.
Lebih lanjut, mereka pun meminta pembuktian tetapi sama pengacara tidak boleh, lalu dia pun mengatakan depan live IG bahwa mereka tak diizinkan melakukan pembuktian.
Mendengar hal itu, pengacara Gus menudingnya memelintir kata-kata dan menyebut tidak ada yang mengatakan tidak boleh. Namun, ketika hendak pulang pun ternyata tidak boleh oleh si pengacara.
"Kamu tuh udah ke sini nantang-nantang, nantang tuh nggak boleh, kalau ke sini datangnya baik-baik baru boleh," ujar Pesulap Merah mengulang perkataan pengacara.
Baca Juga: Babak Baru Kasus Brigadir J, Komnas HAM Siap Minta Keterangan Sejumlah Pihak
Bahkan, ketika mereka jalan untuk pulang pun diikutin, dan tetap dituding menantang, sembari pengacara itu mencari videonya.
"Nggak lama kemudian Mas Udin datang lah dengan Kades dan ditanya tujuan serta KTP-nya. Ini posisinya saya mau pulang dimintain KTP, ini kan data pribadi saya ya, ini buat apa?" ucapnya.
"Ketika saya tanya ini KTP buat apa? eh baru tiba-tiba dari belakang ada orang yang mau nonjok," tambahnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier.
Baca Juga: Arema FC Bertekad Mengincar Kemenangan Perdana Jelang Pertandingan Pekan Kedua BRI Liga 1 2022-2023
Menurut informasi yang didapatnya, sosok yang hendak menonjok itu supir dari Gus Samsudin, tetapi dia dihadang oleh orang-orang atau ormas di sana.
"Dari situ dituntut minta KTP, akhirnya ya udah temen saya udah ribut-ribut kaya gitu, udah ada yang bawa-bawa keris, temen saya udah panik juga, langsung pesen taksi online kita jalan," tandas Pesulap Merah.***
