Ikuti 4 Kiat Ini dan Jadikan Puasa Ramadhan Momen Bangkit di Tengah Pandemi

21 April 2021, 20:14 WIB
Ilustrasi seseorang sedang bahagia. /Pixabay/JillWellington.

PR BEKASI - Pandemi Covid-19 membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan manusia.

Pandemi bisa memicu cemas, serangan panik, perubahan pola makan dan tidur, sulit konsentrasi, bahkan stres.

Oleh karena itu Psikolog Analisa Widyaningrum membagikan empat kiat untuk menjadikan puasa di bulan Ramadhan ini sebagai momen untuk bangkit di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kisahnya Jadi Inspirasi Lukisan Dokumenter oleh Seniman Jogja, Ganjar Pranowo: Kamu Ini Istimewa

Hal itu disampaikan Analisa Widyaningrum dalam konferensi pers virtual dikutip PikiranRakyat-Bekasi dari Antara Rabu. 21 April 2021

Berikut 4 kiat jadikan puasa sebagai momen bangkit di tengah pandemi.

Baca Juga: Capek Bersabar dengan Sule, Nathalie Holscher: Setidaknya Hargai Aku di Sini Sedikit Saja

1. Mengatur asupan nutrisi

Beberapa hal di antaranya adalah mengatur asupan nutrisi hingga mengatur rutinitas menjadi hal yang positif sehingga bermanfaat di tengah masa sulit ini.

“Pertama jagalah asupan nutrisi mulai dari cairan hingga makanan. Meski kita menahan nafsu makan di masa puasa selama 30 hari, kita harus memberikan tubuh kita nutrisi seimbang untuk makanan dan cairan. Kenapa? karena itu berpengaruh besar pada otak dan mood,” ungkapnya.

Selama menjaga nutrisi dengan seimbang tubuh akan menjadi lebih terasa bugar dan sehat, di samping itu juga memicu semangat untuk melakukan kegiatan meski pandemi COVID-19 berlangsung.

Baca Juga: Betrand Peto Beberkan Kisah Masa Kecil yang Sisakan Luka hingga Hari Ini

2. Istirahat tetap cukup

Pastikan waktu tidur Anda memenuhi aturan 8 jam untuk menjaga pikiran dan tubuh tetap sehat.

“Ada fase bernama deep sleep, di fase itu tubuh kita membuat sistem imun terbaiknya. Dengan meningkatnya imun tubuh tentu mood ikut membaik,” kata Analisa.

Wanita yang merupakan pendiri dari Analisa Personality Development Center (APDC) itu lalu menyebutkan kiat ketiga adalah menjaga rutinitas olahraga selama berpuasa.

Baca Juga: Putra Mahkota Arab Saudi Dikabarkan Bersekongkol dengan Israel untuk Gulingkan Raja Abdullah II Yordania

3. Olahraga

Berolahraga selama puasa masih diperlukan untuk menjaga komposisi tubuh, tidak dibutuhkan waktu yang lama untuk berolahraga di masa puasa yaitu sekitar 15-20 menit.

Di samping itu dengan berolahraga proses transportasi oksigen di dalam tubuh dapat bekerja dengan lebih baik sehingga memberikan rasa yang nyaman bagi tubuh.

4. Berbagi

Dengan berbagi kepada sesama sehingga tubuh dapat melepaskan hormon yang membuat manusia bahagia.

Baca Juga: Jokowi Angkat Suara Soal Rencana Pemerintah Impor Beras

“Jadi memang ada penelitian bahwa orang Indonesia itu memiliki tingkat kemurahan hati paling tinggi di dunia. Nah dari sisi psikologi, kegiatan berbagi dengan sesama itu rupanya menjadi momen orang mendapatkan makna. Orang yang sudah ditahap itu bisa mendapatkan kebahagiaan dalam menjalani hidup meski di tengah masa sulit karena ada hormon yang disebut hormon oksitosin itu bisa memberikan rasa bahagia saat seseorang berbagi,” kata Analisa.

Analisa mengatakan berbagi yang dimaksud tidak melulu terkait materi, tapi juga hal yang paling sederhana.

“Berbagi senyum misalnya, itu hal simpel yang bisa dibagikan kepada orang lain sehingga bisa memberikan makna kepada semua orang. Sehingga kita bisa mengajak orang lain untuk bangkit meski di tengah pandemi,” ungkapnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler