Awas! Jangan Terlalu Sering Konsumsi Gorengan Saat Berbuka Puasa, Begini Menurut Pakar Gizi

24 April 2021, 17:42 WIB
Seorang pakar gizi berpendapat bahwa sebisa mungkin hindari makan gorengan ketika hendak berbuka puasa. /pixabay.com/photosforyou

PR BEKASI – Melalui pakar gizi klinik dari Universitas Hasanudin dan sekaligus Ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi, dr. Tirta Prawita Sari, mengungkapkan bahwa sebisa mungkin kurangi konsumsi gorengan saat berbuka puasa.

Dirinya mengatakan, tak ada hal baik dalam gorengan dan tidak ada waktu terbaik untuk mengkonsumsi beragam gorengan itu.

Sehingga, dirinya pun bahkan menyarankan untuk menghindari jenis makanan itu untuk berbuka puasa.

Baca Juga: Foto Formulir Calon Pengantin Beredar, UAS Dikabarkan Akan Nikahi Gadis 19 Tahun Asal Jombang

"Sebaiknya mengurangi makanan gorengan seminimal mungkin,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Sabtu, 24 April 2021.

“Tidak ada hal baik dalam gorengan dan tidak ada waktu terbaik untuk mengkonsumsi gorengan," sambungnya.

Namun apabila kita sangat ingin mengonsumsi gorengan tersebut, Tirta lebih menyarankan kita untuk membatasi sesedikit mungkin gorengan saat berbuka.

Baca Juga: UAS Akan Nikahi Gadis 19 Tahun, Ferdinand: Saya Jadi Mengerti Mengapa Nenek-nenek Tidak Bisa Masuk Surga

Dokter yang berpraktek di RS Pondok Indah, Pondok Indah itu menilai bahwa penting untuk bisa memilih metode memasak yang baik agar memperoleh manfaat kesehatan dari puasa.

Misalnya dengan menggorengnya dengan menggunakan air fryer, mengukus, memanggang, atau membuat sup.

Daripada hanya sekedar gorengan, Tirta merekomendasikan kurma atau buah-buahan untuk santapan saat berbuka puasa.

Baca Juga: Pangdam Jaya Pastikan WN India yang Eksodus ke Indonesia Akan Jalani Isolasi Mandiri dan Dijaga Ketat

Lebih lanjut, ia menilai dengan konsumsi buah potong dan tiga butir kurma adalah cara terbaik dilakukan saat berbuka.

Buah-buah ini tidak perlu dibuat dalam bentuk jus, sementara kurma dapat juga dicampur di dalam oatmeal dan susu almond, menjadi overnight oats.

Kita juga bisa untuk menambahkan kacang-kacangan agar lengkap proteinnya pada olahan makanan tersebut.

Baca Juga: Telepon Prabowo Subianto, Menhan AS Ucapkan Simpati pada Keluarga Korban KRI Nanggala 402

Apabila Anda ada waktu, cobalah membuat kue dari oat dengan tambahan kurma untuk memberikan unsur manis, atau tambahan madu atau stevia cair.

"Namun terlepas dari semua itu, semakin sederhana cara pengolahannya, maka semakin baik,” ujarnya.

“Karena kita dapat terhindar dari penambahan kalori dari bahan-bahan lainnya," sambung Tirta.

Baca Juga: Kepingan dan Barang-barang Milik KRI Nanggala-402 Ditemukan di Lokasi Terakhir Kapal Menyelam

Dia mengingatkan, bahwa kita perlu memastikan kebutuhan zat gizi harian terpenuhi pada waktu sahur dan berbuka.

Di mana kita perlu mengetahui kebutuhan energi total dalam sehari dan komposisi zat gizi makro kita.

Karena, rata-rata setengah dari kebutuhan energi berasal dari karbohidrat, 30 persen dari lemak, dan 15 persen dari protein.

Baca Juga: Kemenkumham Akan Terbitkan Surat Edaran Khusus untuk Melarang WN India Masuk Tanah Air

Kita juga perlu memilih jenis lemak yang baik dan mengurangi goreng-gorengan demi membuat tubuh lebih bugar.

Pastikan sumber karbohidrat berasal dari bahan karbohidrat kompleks dan sedapat mungkin hindari karbohidrat sederhana, seperti gula dan sirup.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler