Pahami 5 Kategori Gejala Covid-19 yang Diderita Secara Mandiri, Jangan Langsung ke Rumah Sakit

4 Agustus 2021, 10:30 WIB
Pahami 5 kategori Gejala covid-19 pada penderita secara mandiri sebelum menentukan ke rumah sakit, pahami penyakit-penyakit ini. /Unsplash.com/engin akyurt

PR BEKASI - Kebanyakan orang yang terpapar Covid-19 masih buta atau tidak tahu sama sekali tentang status gejala berat terinfeksi Covid-19.

Apakah gejala Covid-19 yang dialaminya termasuk ringan, sedang, berat bahkan kritis, saat ini kebanyakan orang bahkan tidak mengetahui hal tersebut.

Lantas bagaimana cara mengetahui atau mengenali kategori gejala Covid-19 kita secara mandiri?

Baca Juga: Dr. Tirta Jelaskan Perbedaan Gejala Covid-19 dan GERD, Ternyata Dilihat dari Warna Muntahnya 

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Instagram @drjeffaloys, dr. JeffAloys selaku dokter spesialis penyakit dalam FKUI memberitahu mengenal 5 kategori Covid kita secara mandiri.

Berdasarkan beratnya kasus, Covid-19 dibedakan menjadi tanpa gejala, ringan, sedang, berat dan kritis.

Berikut cara mengetahui atau mengenali kategori gejala Covid-19 secara mandiri:

Baca Juga: Kenali Gejala Covid-19 Varian Delta yang Diklaim Paling Berbahaya, Mirip Gejala Flu Pada Umumnya 

1. Tanpa gejala

Kondisi ini merupakan kondisi paling ringan. Pasien tidak ditemukan gejala.

2. Ringan

Pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia. Gejala yang muncul seperti demam, batuk, fatigue, anoreksia, napas pendek, dan mialgia.

Gejala tidak spesifik lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, tidak dapat mencium bau (anosmia) atau hilang pengecapan (ageusia) yang muncul sebelum onset gejala pernapasan juga sering dilaporkan.

Pasien usia tua dan immunocompromised, gejala atipikal seperti fatigue, penurunan kesadaran, mobilitas menurun, diare, hilang nafsu makan, delirium, dan tidak ada demam.

Baca Juga: Alami Nyeri hingga ke Tulang dan Menggigil sebagai Gejala Covid-19, Fahmi Aditian: Drop Banget 

3. Sedang

Pada pasien remaja atau dewasa, pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat) tetapi tidak ada tanda pneumonia berat termasuk SpO2 > 93% dengan udara

4. Berat

Pada pasien remaja atau dewasa : pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat) ditambah satu dari: frekuensi napas > 30 x/menit, distres pernapasan berat, atau SpO2 < 93% pada udara ruangan.

5. Kritis

Pasien dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), sepsis (kegagalan organ tubuh), dan syok sepsis.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler