Tak Banyak yang Tahu, Ini 7 Manfaat Makan Bersama Keluarga Bagi Anak Menurut Sains

26 Oktober 2021, 10:47 WIB
Ilustrasi makan bersama. Makan bersama keluarga punya banyak manfaat untuk anak. /Pixabay

PR BEKASI - Selama ini mungkin tidak banyak yang tahu atau menyadari bahwa makan bersama keluarga memiliki manfaat untuk pertumbuhan anak.

Selain itu, makan bersama mungkin merupakan penerapan parenting terbaik dari yang ada.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Parents, makan bersama dalam satu jam ternyata bisa meningkatkan prestasi akademi anak-anak.

Baca Juga: Taliban Berkuasa, Anak-anak Afghanistan Mati Kelaparan Hampir Setiap Hari

Tak hanya itu, makan bersama juga bisa meningkatkan harga diri anak, dan mengurangi risiko mengalami depresi, kehamilan remaja, obesitas serta penyalahgunaan zat terlarang.

Sebuah penelitian yang dilakukan dalam dua dekade terakhir menunjukkan bahwa meluangkan beberapa menit setiap hari untuk mematikan layar, dan makan bersama meningkatkan kesehatan fisik dan mental semua anggota keluarga yang terlibat.

Ingin bukti? Berikut beberapa penelitian yang menunjukkan manfaat makan bersama keluarga bagi anak.

Baca Juga: Alami Kerawanan Pangan, Jutaan Anak Afghanistan Terancam Mati Kelaparan

1. Mengajarkan anak kebiasaan makan yang baik

Sebuah studi terbaru yang dilakukan di JAMA Network Open menunjukkan bahwa makan bersama keluarga dikaitkan dengan pola makan yang lebih baik, terutama untuk remaja.

Pasalnya remaja yang makan bersama keluarga cenderung lebih banyak mengonsumsi buah dan sayuran serta lebih sedikit makanan cepat saji dan minuman manis.

Selain itu, menurut penelitian tersebut, penemuan ini berlaku terlepas dari seberapa fungsional atau disfungsional sebuah keluarga.

Baca Juga: PBB Peringatkan Krisis Pangan 'Akut' di Afghanistan: Anak-anak Akan Mati Kelaparan!

2. Mencegah masalah psikososial yang serius

Menurut tinjauan tahun 2015 yang dilakukan oleh sekelompok peneliti Kanada, sering makan malam keluarga dapat mencegah masalah gangguan makan, alkohol dan penggunaan zat, perilaku kekerasan, depresi, dan pikiran untuk bunuh diri pada remaja.

Peserta studi yang kebanyakan wanita muda kemungkinan besar akan menuai manfaat dari makanan keluarga.

Baca Juga: Bagikan Video Paksa Anak Kucing Berenang, Pria Ini Ditangkap Polisi

3. Mengurangi obesitas saat dewasa

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Pediatrics menemukan hubungan langsung antara frekuensi makan bersama keluarga pada masa remaja dan penurunan kemungkinan obesitas atau masalah berat badan 10 tahun kemudian.

Studi ini menyimpulkan bahwa keluarga harus berusaha untuk mengumpulkan setidaknya satu atau dua kali makan setiap minggu untuk membantu melindungi anak-anak mereka dari perjuangan berat badan di kemudian hari.

Baca Juga: Denny Darko Ramal soal Kelahiran Anak Lesti Kejora dan Rizky Billar: Semoga Bayinya Lahir dalam Keadaan Sehat!

4. Meningkatkan harga diri anak

Menurut para ahli di Stanford Children's Health , sistem perawatan kesehatan anak yang berafiliasi dengan Stanford Medicine dan Stanford University, makan bersama bisa meningkatkan harga diri anak.

Dengan mengajak anak bercertia tentang hari-hari mereka, Anda sudah menunjukkan bahwa Anda menghargai dan menghormati siapa mereka.

Baca Juga: Prediksi Ikatan Cinta 25 Oktober 2021: Bohong soal Nino, Ricky Bongkar Rahasia Anak Kandungan Elsa?

5. Meningkatkan keterampilan komunikasi

Sebuah penelitian yang dilakukan di Kanada tahun 2018 yang mengikuti sekelompok anak-anak dari masa bayi hingga masa kanak-kanak menemukan bahwa peserta yang keluarganya memiliki pengalaman makan yang positif pada usia 6 tahun menunjukkan berbagai manfaat positif di usia 10 tahun mendatang.

Selain kesehatan dan kebugaran secara umum, interaksi sosial dan diskusi tentang isu-isu terkini di meja dapat membuat anak-anak menjadi komunikator yang lebih baik.

Baca Juga: Anak Berkebutuhan Khusus di Singapura Tak Sengaja Bakar Rumahnya, Diduga Bermain Korek Api

6. Membantu anak bangkit dari kasus perundungan

Penelitian yang diterbitkan di JAMA Pediatrics , berdasarkan survei terhadap hampir 19.000 siswa, menemukan hubungan yang jelas antara perundungan, dan kecemasan, depresi, dan penyalahgunaan zat.

Dan masalah terbesarnya, satu dari lima anak muda mengalami beberapa bentuk perundungan.

Namun, remaja yang makan malam bersama keluarga mereka melaporkan lebih sedikit masalah akibat diintimidasi.

Peneliti mencatat bahwa kontak keluarga yang teratur memfasilitasi lebih banyak bimbingan orang tua dan komunikasi terbuka antara anak-anak dan orang tua mereka.

Baca Juga: Syarat Baru Naik KRL Commuter Line bagi Penumpang Anak, Balita Belum Diizinkan Kecuali dengan Syarat Ini

7. Bisa digunakan untuk melengkapi terapi keluarga

Menurut studi tahun 2006, bagi keluarga yang menjalani terapi bersama, kebiasaan makan bersama dapat memberikan wawasan berharga tentang dinamika mereka kepada terapis.

Selain itu, keluarga juga bisa mengambil pelajaran selama terapi ke meja makan, bereksperimen dengan peran dan pola komunikasi baru.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Parents.com

Tags

Terkini

Terpopuler