Jadi Penyebab Saat Ini, Dokter Paru Ungkap Tiga Mekanisme Ini Paling Rawan Tularkan Covid-19

19 September 2020, 15:02 WIB
Ilustrasi penularan Covid 19. /pikiran-rakyat

PR BEKASI - Kasus covid-19 di Indonesia dari hari ke hari semakin meningkat tajam dan kini tercatat 236.519 kasus positif.

Pemerintah pun telah meningkatkan kembali kewaspadaannya guna menekan pertumbuhan kasus covid-19 yang melonjak sejak dilonggarkannya kebijakan pembatasan di sejumlah wilayah.

Untuk mencegah penularan covid-19, Anda perlu memperhatikan kemungkinan-kemungkinan media penyebarannya.

Baca Juga: Soal Wacana Adanya Kurikulum Baru, FSGI: Sepertinya Nadiem Makarim Belum Memahami Kurikulum 2013 

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyebut penularan virus corona terjadi melalui tiga mekanisme yakni secara langsung, tidak langsung, dan melalui airbone.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua PDPI Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K) di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta pada Jumat, 18 September 2020.

“Jadi sudah sering disampaikan mungkin dari berbagai pakar dan juga Satgas Covid-19 bahwa pada dasarnya Covid-19 ini menular melalui tiga mekanisme,” kata dr Agus Dwi Susanto.

Agus menjelaskan, penularan Covid-19 secara langsung adalah melalui droplet atau percikan-percikan halus liur yang dilontarkan oleh seseorang ketika batuk, bersin, atau saat berbicara dengan orang.

Baca Juga: Cek Fakta: Ali Ngabalin dan Jokowi Dikabarkan Pura-pura Jadi Muslim 

Sementara penularan secara tidak langsung adalah melalui tangan yang terkontaminasi setelah menyentuh benda-benda penyebab Covid-19. Virus bisa saja menempel di meja, pegangan pintu, atau barang lainnya.

“Apabila tangan seseorang menyentuh barang yang telah terkontaminasi kemudian menyentuh area wajah, hidung, mulut, atau mata tanpa mencuci tangan, virus dapat masuk dan terhirup ke dalam saluran napas kemudian masuk ke dalam tubuh,” ucapnya.

Penularan Covid-19 yang lainnya adalah melalui airbone atau udara. Penularan lewat udara ini disinyalir terjadi paling banyak adalah di lingkungan rumah sakit.

“Penularan Covid-19 melalui aerosol terjadi saat tindakan dengan prosedur yang menimbulkan suatu aerosol atau microdroplet,” katanya.

Baca Juga: Bintang Timnas Lebanon Mohamed Atwi Tewas Usai Terkena Peluru Nyasar di Kepalanya 

Penularan melalui udara tersebut dapat terjadi dalam radius hingga 60 meter. Selain dapat terjadi di lingkungan RS, penularan Covid-19 melalui udara juga dapat terjadi di area tertutup yang tidak memiliki ventilasi yang baik

“Potensi penularan lewat udara muncul apabila ruangan itu tertutup, tidak ada ventilasi yang baik, kemudian kerumunannya padat,” kata dr Agus Dwi Susanto.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler