Para Wanita Harap Waspada, Ahli Ungkap Alasan Lebih Rentan Terkena Penyakit Jantung Dibanding Pria

22 September 2020, 21:13 WIB
Stres dapat berperan langsung dalam penyakit jantung wanita. Jumlah serangan jantung pada wanita paruh baya meningkat. /ESB Professional

PR BEKASI - Ahli jantung terkenal di Dunia, Profesor Angela Maas mengungkapkan fakta baru soal penyakit jantung. Ia menyampaikan alasan mengapa banyak wanita lebih rentan terkena serangan jantung dibandingkan pria.

Angela mengatakan, ketika dirinya melakukan pelatihan kardiologi pada tahun 1980-an, banyak wanita yang mengalami nyeri pada dada dengan gejala-gejala yang aneh. 

Karena pada tahun tersebut tidak ada alat yang sesuai untuk mengobatinya, jalan keluar termudah adalah dengan menganggap gejala itu sebagai akibat dari tekanan psikologis.

Baca Juga: Setuju dengan NU dan Muhammadiyah Tunda Pilkada Serentak, Pengamat: Keselamat Umat Lebih Penting

Namun berkat kemajuan teknologi pencitraan selama beberapa dekade terakhir, telah diketahui bahwa terdapat perbedaan penting bagaimana pria dan wanita mengalami penyakit jantung dan bagaimana jantung wanita bekerja.

Pada wanita yang mengalami angina atau nyeri dada, masalah biasanya disebabkan oleh kejang pada pembuluh darah bukan penyumbatan seperti yang terjadi pada pria.

Stres dapat berperan langsung dalam penyakit jantung wanita. Jumlah serangan jantung pada wanita paruh baya meningkat. 

Meskipun gaya hidup yang tidak sehat, kelebihan berat badan, dan sedikit berolahraga merupakan faktor-faktor yang menyebabkan stres, hal ini tampaknya lebih mempengaruhi jantung wanita daripada pria.

Baca Juga: Sambut Tanggal Gajian, Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Buat Kantong Lebih Hemat

Angela mengatakan, meskipun pemahaman kita tentang jantung wanita telah meningkat, penerapannya dalam praktik klinis masih tertinggal dan dokter tetap menggunakan cara yang berorientasi pada pria dalam merawat pasien wanita.

Studi menunjukkan bahwa kurang dari 25 persen wanita dengan tekanan darah tinggi dirawat secara memadai.

Pada laki-laki kita menyebutnya hipertensi atau tekanan darah tinggi, sedangkan pada wanita kita menyebutnya sebagai stres. 

Wanita 50 persen lebih mungkin mengalami salah diagnosis setelah serangan jantung dibandingkan pria.

Baca Juga: Jadi Kasus Klaster Perkantoran Terparah, Achmad Yurianto Ungkap Fakta Sebenarnya di Kemenkes

Ketika saya membuka klinik spesialis jantung pertama untuk wanita di Belanda pada tahun 2003, saya kaget menemukan begitu banyak hal bertentangan di komunitas kardiologi.

Itulah sebabnya saya menulis buku tentang hal tersebut, untuk memberi wanita di luar sana informasi yang mereka butuhkan. 

Bukan hanya untuk membantu mereka merawat jantung mereka, tetapi juga untuk mendapatkan kepercayaan diri mengajukan pertanyaan yang tepat kepada para tenaga medis profesional sehingga akhirnya ada kesinambungan antara pasien dengan dokter mereka.

Baca Juga: Depresi Berat karena Tak Kunjung Dapat Pacar, Pria Ini Nekat Potong Mr. P Usai Pulang Kerja

Stres membebani jantung wanita

Seiring bertambahnya usia, kemampuan otot jantung berkontraksi melemah dan pembuluh darah kehilangan kemampuannya  untuk melebar.

Prosesnya dimulai di lapisan dinding pembuluh darah yang menjadi kurang elastis.

Setelah monopause, proses ini jauh lebih cepat pada wanita dibandingkan pria, terutama di pembuluh darah pada otot jantung.

Stres memiliki peran penting pada angina yang dialami wanita, hal ini disebabkan stres dapat mempengaruhi penyempitan pembuluh darah oleh penumpukan plak.

Baca Juga: Penggunaan Layanan Kesehatan Digital Ternyata Pengaruhi Tingkat Infeksi COVID-19

Masalah pada arteri yang tidak terlihat

Ini bukan masalah diskriminasi tetapi karena perbedaan jenis kelamin berpengaruh dalam pola aterosklerosis (pembengkakan arteri).

Wanita memiliki kemungkinan lebih besar mengalami kombinasi aterosklerosis ringan dan pembuluh darah kaku yang dapat menyebabkan kekurangan oksigen.

Pada wanita, aterosklerosis cenderung menyebar lebih luas melalui pembuluh darah, sedangkan pria cenderung terfokus di satu area sehingga dapat terlihat dengan jelas.

Baca Juga: Kebanjiran Pasien, Sebanyak 79 Persen Ruang Isolasi COVID-19 di Jakarta Terisi

Gejala yang kurang jelas

Wanita memang memiliki gejala nyeri pada dada, rahang, dan lengan kiri, tetapi tidak seperti pria, wanita juga mengalami gejala lainnya yang terlalu umum, seperti keluhan perut, mual, dan sesak. 

Gejala-gejala seperti ini seringkali kita anggap sepele, oleh karena itu beberapa wanita tidak tahu bahwa gejala-gejala seperti itu berhubungan dengan serangan jantung.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler