Setuju dengan NU dan Muhammadiyah Tunda Pilkada Serentak, Pengamat: Keselamat Umat Lebih Penting

- 22 September 2020, 20:03 WIB
 Pengamat Politik Universitas Jember Agung Purwanto, ANTARA/HO - Humas Unej
Pengamat Politik Universitas Jember Agung Purwanto, ANTARA/HO - Humas Unej /

 

PR BEKASI – Seorang pengamat menuturkan bahwa Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 yang akan dilaksanakan pada Desember 2020 sebaiknya ditunda.

Hal itu menurutnya harus dilakukan untuk menyelamatkan rakyat dari ancaman virus corona di Indonesia yang sampai saat ini belum bisa teratasi dengan baik.

Terbukti, tren kasus virus corona di Indonesia sampai saat ini tidak menunjukkan adanya penurunan kasus Covid-19.

Baca Juga: Hubungan Semakin Memanas, Taiwan dan Tiongkok Saling Cegat Jet Tempur

Pernyataan tersebut dikatakan oleh Pengamat politik Universitas Jember Agung Purwanto di Jember, Jawa Timur, pada Selasa, 22 September 2020.

“Karena mengancam nyawa, sedangkan rekrutmen pemimpin ada mekanisme alternatif yang juga sudah ada aturannya, sehingga tidak masalah menunda pilkada,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Agung memahamai Komisi II DPR RI, KPU, Bawaslu, dan DKPP yang menolak usulan banyak kalangan, termasuk organisasi massa keagamaan terbesar seperti NU dan Muhammadiyah agar menunda pelaksanaan Pilkada pada 9 Desember 2020.

Baca Juga: Sambut Tanggal Gajian, Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Buat Kantong Lebih Hemat

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x