Klaster Keluarga Jadi Masalah bagi Pemerintah, Simak Penjelasan dan Cara Menghindarinya

28 September 2020, 21:21 WIB
Ilustrasi keluarga. /Pixabay

PR BEKASI – Sejak pertama kali kasus Covid-19 ditemukan di Indonesia, Anda sudah tidak asing dengan kata ‘klaster’. Istilah klaster memiliki arti satu kelompok dengan satu kejadian kesehatan yang sama.

Contohnya, klaster keagamaan di Bandung. Disebut demikian karena penularan terjadi pada satu kelompok yang sama dan saling berhubungan. Penyebaran yang terjadi hingga ke luar daerah Bandung.

Beberapa tempat maupun kegiatan di masyarakat yang dapat menimbulkan perkumpulan massa dihentikan atau ditutup. Langkah itu diambil agar tempat atau acara yang akan diselenggarakan tidak menjadi klaster baru.

Namun, seiring berjalan waktu, klaster pun dapat timbul pada unit terkecil dari masyarakat, yakni klaster keluarga. Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI berikut penjelasan klaster keluarga yang kini menjadi momok masyarakat dan pemerintah serta tips menghindarinya:

Baca Juga: PT KAI Ulang Tahun ke-75, Erick Thohir: Presiden Minta Kita Bajak Momentum Krisis 

Klaster Keluarga

Klaster keluarga terjadi saat salah seorang anggota keluarga terinfeksi virus kemudian menularkan kepada anggota keluarga lainnya. Sehingga penularan corona dapat terjadi walaupun di dalam rumah.

Satgas Covid-19 mencatat hingga 25 September 2020 jumlah kasus aktif Covid-19 mencapai 60.431 kasus. Dari hasil tracing Kementerian Kesehatan, jumlah klaster sudah mencapai lebih dari 1.100 klaster dan sebagian adalah klaster keluarga.

"Di kementerian kami sejak April sudah me-launching program 'Berjarak', Bersama Jaga Keluarga Kita. Dalam mencegah klaster keluarga sedapat mungkin menghindari pertemuan fisik bersama keluarga besar, walaupun harus dilakukan bisa dilakukan secara daring," kata Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga dalam dialog bersama Juru Bicara Satgas Covid-19 dr Reisa yang disiarkan kanal Sekretariat Presiden, Jumat 25 September 2020.

Baca Juga: Sindir Febri dan Pegawai KPK yang Mundur, MPR: Mereka Orang-orang yang Tidak Jelas Prestasinya 

Dokter Reisa sendiri membagikan tips agar kita terhindar dari penularan klaster keluarga, berikut tipsnya:

1. Pahami benar cara penularan Covid-19.

2. Ikuti protokol kesehatan termasuk protokol kedatangan.

3. Ketahui kondisi kesehatan setiap anggota keluarga di rumah, termasuk jika ada yang sakit wajib menggunakan masker.

4. Pastikan gizi seimbang dan jangan lupa olahraga rutin bersama.

5. Ciptakan suasana tenang di rumah dan jauhi sumber kepanikan.

Baca Juga: Status Zona Merah di Jabar Berubah, Ridwan Kamil: Kami Waspadai Juga Klaster Pesantren di Kuningan

Salah satu temuan kasus ditemui di Jakarta, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan bahwa ada 6 persen dari pasien yang dirawat di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta berasal dari klaster keluarga.

Doni Monardo, Ketua Satgas Covid-19 usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Senin, 28 September 2020.

"Ada 6 persen (pasien) yang dirawat di wisma atlet ternyata positif covid padahal mereka relatif tidak beraktivitas ke luar rumah. Artinya yang menulari adalah orang-orang terdekat di keluarga itu. Media pengantarnya adalah saudara-saudara kita," katanya dalam keterangan.

Baca Juga: Aji Mumpung Pendahulunya, Eri Cahyadi-Armudji Akan Jadikan Tri Rismaharini Jadi Juru Kampanyenya 

Menurut Doni Monardo, kondisi tersebut akhirnya memberikan gambaran bahwa orang-orang terdekat pada akhirnya bukan jaminan aman dari Covid-19. Bahkan, bisa saja salah satu anggota keluarga tidak sengaja membawa virus corona ke dalam rumah.

"Saya ulangi lagi yang menulari adalah orang-orang terdekat yang ada di sekitar kita. Sehingga kita satu sama lainnya harus saling menjaga, harus saling melindungi, saling mengingatkan untuk patuh kepada protokol kesehatan," kata Doni.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler