Jangan Sepelekan Asam Urat untuk Semua Usia! Atur Asupan Anda dengan Makanan Berikut

9 November 2020, 06:00 WIB
Ilustrasi asam urat di kaki yang menandakan penyakitnya semakin parah. /pixabay

PR BEKASI - Risiko terkena penyakit asam urat dapat meningkat seiring bertambahnya umur. Tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada usia muda. Terlebih aktivitas work from home yang tak jarang membuat seseorang malas untuk bergerak dan hanya berdiam di tempat tertentu.

Selain faktor bertambahnya usia, ada beberapa hal lain yang dapat meningkatkan risiko penyakit asam urat yakni obat-obatan, kelebihan berat badan, faktor genetik hingga makanan.

Faktor lain yang menyebabkan risiko asam urat kian besar adalah mengonsumsi alkohol berlebih, kegemukan (obesitas), hipertensi dan penyakit jantung, obat-obatan tertentu (terutama diuretika) serta gangguan pada fungsi organ ginjal.

Baca Juga: 'Perempuan Tanah Jahanam' Cetak Rekor Festival Film Indonesia Sepanjang Masa, Joko Anwar Sumringah  

Asam urat sebenarnya merupakan senyawa alami berupa limbah makanan yang mengandung purin. Normalnya purin dikeluarkan melalui urine.

Kadar purin antara pria dan wanita berbeda. Kadar asam urat normal pada pria di bawah 7 mg/dl dan pada perempuan di bawah 6 mg/dl. Jika kadar asam urat melebihi batas normal disebut hiperurisemia.

Asam urat dapat menjadi momok mengerikan apabila produksinya berlebih atau ketika ginjal tidak dapat mengeluarkan asam urat dalam bentuk purin.

Hiperurisemia, salah satunya dapat menyebabkan penyakit gout. Penyakit ini dapat menyerang peradangan pada sendi hingga kerusakan ginjal.

Baca Juga: Berniat Evakuasi Diri, BPPD Magelang Malah Larikan Pengungsi Gunung Merapi ke Rumah Sakit

Penyakit ini umumnya ditandai dengan peradangan pada sendi (artritis) akut dan kronis, pembentukan tophus, serta risiko terjadi penumpukan kristal urat di ginjal dan saluran kemih (batu saluran kemih).

Penyakit gout paling sering mengenai tungkai bawah (80-90 persen), terutama ibu jari kaki. Tidak hanya di ibu jari kaki, anggota tubuh lainnya seperti siku, lengan, jari-jari tangan, lutut, dan pergelangan kaki.

Untuk itu, penting bagi penderita asam urat menghindari makanan yang terlalu banyak mengandung purin.

Baca Juga: Meski Tren Penyebaran Covid-19 Melambat, PSBB Jakarta Diperpanjang hingga Dua Pekan Kedepan

Berikut adalah beberapa makanan rendah purin yang umumnya aman untuk penderita asam urat, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Healthsite: 

  • Buah-buahan: Semua buah pada umumnya baik untuk asam urat. Buah Ceri bahkan dapat membantu mencegah serangan dengan menurunkan kadar asam urat dan mengurangi peradangan pada sendi.
  • Sayuran: Semua sayuran aman dikonsumsi. Termasuk kentang, kacang polong, jamur, terong, dan sayuran berdaun hijau tua (Brokoli, bayam, kubis)
  • Kacang kedelai dan olahannya seperti tahu dan tempe.
  • Kacang: Semua kacang-kacangan dan biji-bijian.
  • Oat, Beras Merah, dan Barley.
  • Produk susu: Semua produk susu aman, tetapi produk susu rendah lebih disarankan
  • Telur
  • Minuman: Kopi, teh dan teh hijau.
  • Rempah-rempah: Semua bumbu aman dikonsumsi.
  • Minyak nabati: Termasuk minyak kanola, kelapa, dan zaitun.

Baca Juga: Petinggi KAMI Deklarasikan Masyumi, Gerindra: Katanya Tak Akan Jadi Parpol, Pasti Ujungnya Kekuasaan 

Makanan yang dapat dikonsumsi namun hanya dalam porsi normal

Selain jeroan, daging hewan liar, dan ikan tertentu, sebagian besar daging dapat dikonsumsi dalam jumlah normal. Anda harus membatasi diri Anda pada 4–6 ons (115–170 gram) ini beberapa kali per minggu.

Beberapa daftar bahan makanan di bawah ini mengandung purin dalam jumlah normal, yakni 100-200 mg purin per 100 gram. Namun jika makan terlalu banyak dari makanan di bawah ini dikhawatirkan dapat memicu serangan asam urat.

  • Daging: Ini termasuk ayam, sapi, dan domba.
  • Ikan lainnya: Salmon segar atau kalengan umumnya mengandung purin dalam kadar yang lebih rendah daripada kebanyakan ikan lainnya.

Baca Juga: Joe Biden Jadi Presiden AS, Kekalahan Donald Trump Jadi Kebahagiaan Rakyat Palestina

Menjaga pola makan untuk asam urat dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah. Meski demikian, diet asam urat bukanlah obatnya.

Jika Anda memiliki riwayat penyakit asam urat tetaplah mengonsumsi obat yang dianjurkan oleh dokter sambil menjaga pola makan rendah purin.

Dengan begitu, cara ini dapat menurunkan risiko serangan asam urat berulang dan memperlambat perkembangan kerusakan sendi.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Healthsite

Tags

Terkini

Terpopuler