Kenapa Ada Orang yang Berani Rekam Aktivitas Seksual? Pakar Seks Coba Jelaskan Alasannya

20 November 2020, 12:45 WIB
Simbol gender pria dan wanita. /Pixabay

PR BEKASI - Media sosial Indonesia kerap diramaikan oleh pemberitaan video syur yang tersebar dan menjadi viral, apalagi jika pemeran video tersebut mirip dengan artis atau tokoh terkenal.

Terlepas dari siapa pun pemerannya, hal ini membuat pertanyaan mengapa ada orang-orang yang 'berani' merekam aktivitas seksual mereka?

Annabelle Knight, pakar seks dan hubungan di Lovehoney, menjelaskan bahwa banyak orang merasakan kesenangan.

"Banyak orang yang merekam diri mereka ketika berhubungan seks dengan pasangannya, karena hal itu menyenangkan," kata Annabelle dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Metro.co.uk

Baca Juga: Soroti Kehadiran Habib Rizieq, Ridwan Saidi: Tampilan Pemerintah Saat Ini Terlihat Penuh Ketegangan 

Stu Nugent, pakar seks di Lelo, percaya ada alasan lain mengapa ada orang yang suka membuat rekaman seks. Ia menyebutnya sebagai 'erotisme diri'.

"Mungkin kita semua adalah orang narsis: kita semua ingin melihat diri kita sendiri sebagai (pelaku) seksual, dan dengan memfilmkan diri kita sendiri, kita dapat melakukannya secara harfiah, berulang kali," katanya

"Tapi ini bukan hal baru. Itu seperti melakukan masturbasi di cermin untuk era digital," ucap dia.

Selanjutnya, Dr Becky Spelman, pakar hubungan di We-Vibe, setuju bahwa mungkin ada tingkat narsisme dalam pembuatan film.

Baca Juga: Tito Karnavian Ancam Pencopotan Gubernur, Refly Harun: Anies Bisa Kena, Jika Caranya Seperti Ini 

Namun, dia menjelaskan bahwa ini lebih dalam dari sekadar menjadi ego-sentris, yakni beberapa orang hanya menemukan kesenangan seksual dalam dirinya sendiri, bukan pasangannya.

"Pertama-tama, kita hidup dalam dunia yang penuh dengan citra dan pornografi, dan banyak dari kita yang sangat terlibat dengan media sosial,' kata Becky.

Bagi orang yang tumbuh di lingkungan ini, membuat citra erotis diri mereka sendiri, bagi mereka itu terlihat seperti perpanjangan yang normal dan biasa dari cara mereka menjalani sebagian besar kehidupan online.

Dalam beberapa kasus, keinginan untuk melihat diri sendiri terlibat dalam aktivitas seksual di layar yang dapat melibatkan auto-erotisme atau kecenderungan untuk menemukan kenikmatan seksual pada diri sendiri, daripada pada orang lain.

Baca Juga: Sebut Pemerintah Tak Lagi Saingi Tiongkok atau AS, Fadli Zon: Lawannya Sekarang DKI dan Petamburan  

Dalam kasus ini, dapat dipicu karena sensasi itu dihidupkan oleh citra diri mereka sendiri, dan individu lain yang terlibat setara dengan mainan seks atau alat bantu lainnya.

Terkadang ada elemen narsistik ketika menonton diri sendiri di layar juga.

Orang yang narsistik dapat menunjukkan kecenderungan yang agak egois untuk mengagumi versi ideal dari citra diri dan atribut mereka, termasuk atribut seksual mereka.

"Faktanya, bagi orang-orang dengan kecenderungan seperti ini, melihat video dari diri mereka sendiri yang sedang berhubungan seks dapat menjadi tantangan bagi narsisme mereka, karena realitas penampilan tubuh dan kecakapan seksual mereka mungkin tidak sesuai dengan versi ideal dalam pikiran mereka,"ucap dia.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Metro

Tags

Terkini

Terpopuler