Dokter Saraf Jelaskan Makanan dan Minuman Tinggi Kalori dan Gejala Hipertensi dan Stroke

- 7 Mei 2021, 14:23 WIB
Ilustrasi: Hipertensi dan stroke merupakan penyakit pembunuh tidak menular nomor satu di Indonesia.
Ilustrasi: Hipertensi dan stroke merupakan penyakit pembunuh tidak menular nomor satu di Indonesia. /

PR BEKASI - Penyakit hipertensi dan stroke tercatat sebagai penyakit pembunuh tidak menular nomor satu di Indonesia.

Penyakit ini biasanya dipicu oleh asupan jenis makanan yang dikonsumsi oleh manusia. 

Terkait masalah penyakit hipertensi dan stroke, dokter spesialis saraf RSUI, Dinda Diafiri mengatakan, akan lebih baik jika orang tidak mengonsumsi makanan dan minuman tinggi kalori dan gula berlebih.

Menurutnya, kandungan tersebut biasanya ada di opor, rendang, es cendol, dan es boba. Apalagi menjelang Lebaran 2021, makanan ini kerap dijumpai.

Baca Juga: Segera Periksakan Diri ke Dokter Jika Alami Gejala Gula Darah Tinggi Berikut

Selain karena makanan dan minuman tersebut, kurangnya aktivitas fisik saat Lebaran bisa memicu hipertensi dan stroke.

Dinda menyarankan agar setiap orang harus memperhatikan jenis asupan makanan dan minuman, aktivitas fisik, dan rajin minum obat teratur sesuai anjuran dokter.

Untuk mengenali tanda stroke, Anda bisa berpegang pada slogan Kementerian Kesehatan SeGeRa Ke RS yang merupakan akronim dari Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba, gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba.

Selain itu gejala stroke ditunjukkan dengan cara bicara pelo/tiba-tiba tidak dapat bicara/ tidak mengerti kata-kata/ bicara tidak nyambung, kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh, rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x