"Pertanyaan lanjutan. Apakah memakai AstraZeneca itu berisiko? Yang jelas, tidak ada pengobatan atau vaksin yang bebas dari risiko," kata Zubairi Djoerban.
Meski demikian, Zubairi Djoerban meyakini bahwa vaksin AstraZaneca lebih banyak memberi manfaat daripada risiko.
Namun, dirinya tetap menganjurkan agar orang di bawah usia 30 tahun tidak disuntik vaksin AstraZeneca.
"Bagi saya, AstraZeneca memberi lebih banyak manfaat daripada risiko. Namun, untuk di bawah usia 30, vaksin lain mungkin pilihan yang lebih baik," kata Zubairi Djoerban.
Terakhir, Zubairi Djoerban mengatakan bahwa sejak April lalu, Inggris hanya memberi vaksin AstraZeneca kepada warganya yang berusia di atas 30 tahun.
"Sejak April lalu, Inggris pun hanya memberi AstraZeneca untuk mereka yang berusia di atas 30. Bagi mereka yang di bawah 30, pemerintahnya memberikan alternatif untuk menggunakan vaksin jenis lain," kata Zubairi Djoerban.
Seperti diketahui, sebelumnya pria bernama Trio Fauqi Virdaus (22) meninggal pada Kamis, 6 Mei 2021, setelah sehari sebelumnya menerima suntik vaksin AstraZeneca.
Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) lantas mendalami kasus tersebut.