Jarang Diketahui, Ternyata Ini Alasan Pembalut Sekali Pakai Harus Dicuci Sebelum Dibuang

- 28 Mei 2021, 22:00 WIB
Ilustrasi pembalut.
Ilustrasi pembalut. /Pexels

PR BEKASI - Pembalut tentunya selalu menemani wanita saat memasuki siklus haid.

Meski kini pembalut kain dapat menjadi alternatif yang lebih ramah lingkung, namun sebagian besar wanita masih menggunakan pembalut sekali pakai.

Pembalut sekali pakai diminati para wanita karena dinilai lebih praktis. Akan tetapi, pembalut jenis ini justru menimbulkan permasalahan tersendiri di sisi kebersihan.

Baca Juga: Tak Terima Dituduh Buang Pembalut dan Kondom Sembarangan, Selebgram Diniyah Nurmala Angkat Bicara

Seperti yang disampaikan Pengurus Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti dalam sebuah webinar kesehatan.

Ia mengingatkan kaum hawa untuk mencuci pembalut setelah digunakan selama menstruasi kemudian membasuh tangan dengan air dan sabun.

"Usai mengganti pembalut, membersihkan organ intim kalau tangan tidak dicuci sangat mungkin bisa terinfeksi bakteri di tangan.

Baca Juga: Pura-pura Beli Pembalut, Tiga Perampok Gasak Rp35 Juta di Minimarket Bekasi

Lalu (cuci tangan) supaya darah yang mencemari tangan tidak menjadi sumber infeksi. Gunakan air mengalir, bersih," ujarnya sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara.

Darah haid bisa menjadi tempat bakteri berkembang biak dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk infeksi pada vagina dan saluran kemih, sehingga perlu dibersihkan dengan baik apakah itu yang berada di pembalut ataupun terkena bagian luar vagina.

Usai mencuci pembalut sekali pakai untuk membersihkan darah di dalamnya, masukkan ke dalam kantong kertas atau plastik lalu buang ke tempat sampah.

Baca Juga: Indonesia Feminis Sebut Perempuan Haid Boleh Puasa, Gus Nadir: Belum Cukup Meyakinkan

Sementara untuk pembalut yang bisa dicuci ulang, setelah dibersihkan dengan air dan sabun hingga bersih, jemurlah dan disetrika (untuk mematikan bakteri) hingga kering sempurna.

"Tapi pembalut (berkali-kali pakai) tidak boleh dipakai bersama dengan orang lain, menjadi milik pribadi," kata Dwiana.

Dalam menggunakan pembalut, dokter menyarankan mengganti setiap minimal 4 jam sekali atau bisa lebih sering apabila merasa pembalut sudah basah walaupun itu kurang dari empat jam.

Baca Juga: Tanggapi Isu Perempuan Haid Boleh Puasa, Kader PKS: Feminis Zaman Sekarang Ngotot, tapi Abaikan Amal Perempuan

Dwiana menganjurkan saat mengalami haid perlu mandi dua kali sehari seperti biasanya untuk menjaga kebersihan tubuh secara umum dan rajin membersihkan organ kewanitaan bagian luar menggunakan air atau cairan pembersih khusus dengan pH 3,5-4,5.

Dwiana tidak menyarankan penggunaan sabun mandi untuk membersihkan vagina karena memiliki pH tinggi yakni di atas 7 sehingga bisa menyebabkan ketidakseimbangan bakteri di vagina dan bahkan memudahkan organ itu terkena infeksi.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x