“Tetapi ketika saya melihat ada orang lain yang juga mengalami hal yang sama, saya menyelidiki secara online dan menemukan banyak artikel tentangnya (kenaikan ukuran payudara) dari AS,” ujarnya.
Lantas mengapa hal tersebut dapat terjadi? Berikut penjelasan dokter dan beberapa ahli:
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan
Namun, itu bukan gejala yang mengkhawatirkan sebab seorang Ahli Kesehatan mengatakan kepada stasiun siaran Norwegia, NRK, bahwa efek samping tersebut mungkin muncul terkait dengan pembengkakan kelenjar setelah mendapatkan suntikan vaksin.
"Kami telah melihat beberapa kasus di mana wanita memiliki kelenjar getah bening yang lebih besar dan lebih terlihat di sisi tempat jarum suntik terlihat," kata Heinrich Backmann, Kepala Dokter di Pusat Diagnostik Payudara Rumah Sakit Nordland.
Baca Juga: Tolak Vaksinasi Berbayar, Luqman Hakim: Sejak Kapan 'Gotong Royong' Artinya Jual-Beli?
Hanya Bersifat Sementara
Dia juga mengatakan bahwa efek sampingnya dari pembesaran itu hanya sementara tetapi jika penerima vaksin mengkhawatirkan kondisinya, mereka dapat menjalani pemindaian mammogram empat minggu setelah menerima suntikan.
Menurut Lisa Mullen MD, ahli radiologi yang mengkhususkan diri dalam pencitraan payudara, vaksin dapat menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening sementara yang dapat menyebabkan mammogram pasien tampak tidak normal bahkan ketika kondisi pasien baik-baik saja dan tidak ada indikasi kanker, seperti dilansir John Hopkins.