Obat Molnupiravur ini dikembangkan oleh Merck & Co.
Berdasarkan hasil uji klinis sementara, obat itu dapat mengurangi risiko rawat inap atau kematian sekitar setengahnya.
Selain itu, Molnupiravir akan menjadi obat antivirus oral pertama Covid-19 jika diizinkan.
Menurut Reuters, analisis sementara direncanakan terhadap 775 pasien.
Dalam penelitian Merck, terdapat 7,3% yang diberi molnupiravir menunjukkan tidak ada kasus kematian dalam 29 hari setelah pengobatan.
Pasien pengidap Covid-19 diberi obat dua kali sehari selama lima hari dirawat di rumah sakit.
Obat tidak hanya efektif untuk mencegah semua jenis varian, tetapi juga aman dan terjangkau.
Merck telah setuju untuk melisensikan obat tersebut kepada beberapa pembuat obat generik yang berbasis di India.
Perusahaan itu akan dapat memasok pengobatan ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.