Cara Kenali Kompres Hangat dan Dingin Agar Tidak Salah

- 20 Oktober 2021, 15:23 WIB
Ilustrasi. Berikut cara kenali penggunaan kompres hangat dan dingin agar tidak salah terutama pada pasien yang mengalami cidera.
Ilustrasi. Berikut cara kenali penggunaan kompres hangat dan dingin agar tidak salah terutama pada pasien yang mengalami cidera. /Pexels

Kompres hangat “hanya” dapat digunakan pada cedera yang sudah melewati fase akut, yaitu lebih dari 0 – 48 jam pasca cedera. Hal ini dilakukan karena pada fase akut terjadi vasodilatasi yang menyebabkan adanya darah lebih banyak pada lokasi cedera.

Apabila digunakan pada fase akut, maka akan memperburuk inflamasi dan meningkatkan nyeri.

Kalau pada kompres hangat tubuh akan mengalami vasolidasi yang membuat pembuluh darah melebar, maka pada kompres dingin tubuh akan mengalami vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah.

Baca Juga: Kembalikan Kebugaran Tubuh Usai Demam dengan Konsumsi 8 Buah Ini

Pada vasokonstriksi, pembuluh darah akan menyempit sehingga dapat menurunkan aliran darah pada area yang cedera. Selain itu, kompres dingin dapat memperlambat laju inflamasi, mengurangi bengkak, nyeri, dan perdarahan.

Itulah perbedaan dalam penggunaan kompres hangat dan dingin.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan kompres diantaranya:

1. Jangan gunakan kompres hangat pada luka cedera yang masih terasa hangat ketika diraba.

2. Jangan gunakan kompres dingin pada luka terbuka, luka bakar, kram, dan demam.

3. Ketika melakukan kompres dingin, jangan menggunakan es yang langsung ditempelkan pada area kulit. Gunakanlah media handuk atau kain atau icepad.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: ners.unair.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x