Waspada! Sering Alami Mata Ikan Bisa Jadi Pertanda Muncul Penyakit Lain, Ini Penjelasan Zubairi Djoerban

- 3 November 2021, 13:09 WIB
Mata ikan bisa jadi pertanda munculnya penyakit lain.
Mata ikan bisa jadi pertanda munculnya penyakit lain. /Pixabay

PR BEKASI – Waspada jika sering mengalami mata ikan atau clavus di telapak kaki.

Pasalnya munculnya mata ikan bisa jadi berkaitan dengan munculnya penyakit lain.

Hal ini diungkapkan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Mata Ikan di Kaki, Zubairi Djoerban Beri Tips Cukup Oleskan Salep Berbahan Ini

Melalui Twitternya, Zubairi Djoerban menjelaskan penyakit apa saja yang kadang-kadang berhubungan dengan mata ikan.

Salah satu diantaranya menderita mata ikan bisa menjadi pertanda adanya penyakit rematik.

“Munculnya clavus (mata ikan) kadang-kadang berhubungan dengan penyakit lain,” kata Zubairi Djoerban sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @ProfesorZubairi pada Rabu, 3 November 2021.

Baca Juga: Zubairi Djoerban Dukung Tes PCR untuk Penumpang Pesawat, Netizen: Dapat Komisi Berapa?

“Mata ikan dapat menjadi tanda adanya gangguan saraf tepi akibat kencing manis atau pada penyandang artritis reumatoid (salah satu jenis rematik),” ujarnya melanjutkan.

Zubairi Djoerban menjelaskan bahwa penderita diabetes yang alami mata ikan biasanya tak merasakan nyeri.

“Pada orang diabetes yang alami gangguan saraf tepi kaki, biasanya mata ikan tidak terasa nyeri,” ujar Zubairi Djoerban.

Baca Juga: Rachel Vennya Diduga Kabur dari Karantina Kesehatan, Zubairi Djoerban: Itu Berisiko Bagi Masyarakat

Meski tidak merasakan nyeri, para penderita diabetes harus berhati-hati terhadap dampak serius mata ikan.

“Tapi hal ini justru berbahaya, karena dapat meluputkan perhatian akan adanya luka atau borok yang dapat berakibat serius,” ucap Zubairi Djoerban.

Prof Zubairi Djoerban mengatakan mata ikan bisa jadi berkaitan dengan munculnya penyakit lain.
Prof Zubairi Djoerban mengatakan mata ikan bisa jadi berkaitan dengan munculnya penyakit lain. Twitter/ @ProfesorZubairi

Zubairi Djoerban mengatakan apabila mengalami mata ikan secara berulang, ada baiknya dilakukan rontgen untuk melihat kondisi tulang-tulang kaki dan sendi-sendi.

Baca Juga: Rachel Vennya Diduga Kabur dari Karantina Dibantu Oknum TNI, Zubairi Djoerban: Jangan Merasa Punya Privilese

Zubairi Djoerban pun mengingatkan pentingnya berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam, konsultan reumatologi, jika alami mata ikan berulang.

Selain itu, Zubairi Djoerban pun membagikan dua cara menghilangkan mata ikan di kaki.

Pertama menghilangkan mata ikan di kaki dengan cara operasi kecil. Operasi kecil merupakan langkah cepat untuk menghilangkan mata ikan di kaki.

Baca Juga: Hospital Playlist Tuai Pujian Dokter Indonesia, Zubairi Djoerban: Sinetron Harus Belajar dari Drakor

Namun jika tak ingin melakukan operasi bisa mengobati mata ikan dengan obat oles.

Obat oles yang dipakai harus mengandung urea, asam glikolat atau malat atau salisilat.

Untuk mengurangi nyeri pada bagian mata ikan bisa menempelkan plester tebal.

Pasalnya rasa nyeri akibat mata ikan bisa membuat seseorang berjalan pincang.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x