PR BEKASI – LSM penelitian virus asal Jerman, GISAID belum lama ini melaporkan bahwa virus Covid-19 sub-varian BA.2 Omicron atau yang lebih dikenal dengan julukan varian siluman telah terdeteksi di 83 negara di seluruh dunia.
Saat ini, para ahli terus melakukan pengamatan terhadap varian siluman tersebut karena dianggap 30 persen lebih menular dari varian Omicron asli.
Meskipun dinilai lebih menular daripada varian induknya, namun hingga saat ini belum terbukti bahwa varian BA.2 kebal terhadap vaksin.
Tak hanya itu, para ahli juga belum menemukan tanda-tanda bahwa varian siluman lebih berbahaya atau menular daripada varian Omicron asli.
Meskipun begitu, namun kemunculan varian virus Covid-19 baru tetap mengkhawatirkan bagi masyarakat dunia.
Menurut WHO, sub-varian BA.2 berbeda dari BA.1 yang merupakan induk dari varian Omicron dalam beberapa mutasi, termasuk protein spike.
Baca Juga: Jadwal BRI Liga 1 Hari Ini Sabtu 5 Maret 2022, Ada Barito Putera vs Arema, Persib vs Persiraja
Para ahli menjuluki sub-varian tersebut sebagai varian siluman karena meskipun tes PCR menunjukkan hasil positif, namun itu tidak langsung terlihat sebagai varian Omicron.