PR BEKASI – Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, Buya Yahya menjelaskan mengenai cara menghitung qadha, untuk mengganti utang puasa Ramadhan.
Dalam konteks penghitungan ganti puasa Ramadhan kali ini, contohnya adalah apabila ada seorang wanita yang tidak puasa Ramadhan karena hamil.
Kasusnya dikatakan bahwa ada seorang ibu-ibu yang pernah hamil anak pertama, namun dari masa kehamilan bulan pertama hingga keempat, ia kerap kali mual dan muntah-muntah.
Baca Juga: 15 Link Twibbon Menyambut Malam Nisfu Syaban 2022, Cocok Dijadikan Status Facebook
Sehingga, suaminya meminta agar sang istri tidak ikut puasa Ramadhan terlebih dahulu.
Saat itu, orang tuanya pun turut memberitahu bahwa nanti bisa ganti puasa Ramadhan itu dengan membayar fidyah sekaligus untuk 30 hari.
Namun, hingga anak pertamanya sudah berusia 20 tahun, ia belum membayar fidyah yang gunanya untuk mengganti utang puasa Ramadhan.
Baca Juga: Pembuat Teori Terkenal One Piece Sebut Joy Boy Terinspirasi dari Raja Jayabaya, Benarkah?
Buya Yahya pun menjawab mengenai kasus ibu-ibu tersebut yang sudah bertahun-tahun tidak membayar utang puasa.