Infeksi Cacar Monyet: Simak Bedanya dengan Cacar Biasa, Gejala, dan Pencegahannya

- 20 Mei 2022, 11:11 WIB
Ilustrasi. Cacar monyet adalah penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.
Ilustrasi. Cacar monyet adalah penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. /Pixabay/mohamed_hassan/

Lesi kulit, atau bagian pada kulit yang memiliki kerusakan, berkembang melalui tahap-tahap berikut:

  •       Makula
  •       Papula
  •       Vesikel
  •       Pustula
  •       Keropeng

Penyakit cacar monyet biasanya berlangsung selama 2−4 minggu. Di Afrika, cacar monyet telah terbukti menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terjangkit penyakit tersebut. 

Pencegahan cacar monyet

Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus cacar monyet:

  •       Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi sarang virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi).
  •       Hindari kontak dengan bahan apapun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
  •       Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
  •       Lakukan kebersihan tangan yang baik setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi. Misalnya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol.
  •       Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien.

Baca Juga: Jaemin NCT Dream Tiba di Indonesia, Langsung Pamer Foto Sate dan Soto Ayam

Selain itu ada pula vaksinasi JYNNEOSTM (juga dikenal sebagai Imvamune atau Imvanex) adalah vaksin virus hidup yang dilemahkan, yang telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk pencegahan cacar monyet.

Komite Penasihat Praktik Imunisasi (ACIP) saat ini sedang mengevaluasi JYNNEOSTM, untuk perlindungan orang-orang yang berisiko terpapar virus orthopox seperti cacar dan cacar monyet.

Itulah awal mula kasus, gejala, dan pencegahan cacar monyet yang perlu diwaspadai oleh masyarakat.***

Halaman:

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: CDC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x