PR BEKASI – Para ahli memperingatkan bahwa Rusia tengah mempersiapkan senjata biologis dan kimia, yang mengandung virus cacar, untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina.
Serangan senjata biologis tersebut disebut-sebut berisiko menimbulkan pandemi yang lebih mengerikan dari virus Covid-19.
Laporan tersebut pertama kali disebarkan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia yang menuduh Amerika Serikat (AS) sedang mengembangkan senjata biologis dan kimia di Ukraina.
Baca Juga: Tampil 'Tengil' saat Jumpa Pers, Denny Darko Bongkar Kejanggalan dari Bahasa Tubuh Doni Salmanan
Tuduhan tersebut kemudian dianggap oleh AS sebagai pengalihan isu bagi Rusia untuk membenarkan mereka menggunakan senjata biologis dan kimia dalam perang dengan Ukraina.
Sementara itu, ahli senjata kimia bernama Hamish de Bretton Gordon mengatakan, bahwa dia khawatir Rusia dapat merebut salah satu laboratorium penelitian Ukraina, dan menggunakannya sebagai pangkalan untuk melepaskan senjata biologis.
Bahkan, dirinya memperingatkan bahwa Rusia di bawah arahan Presiden Vladimir Putin dapat beresiko menggunakan senjata biologis yang dapat menimbulkan pandemi yang lebih mengerikan dari virus Covid-19.
"Jika Anda menghubungkan Covid-19 dengan sesuatu seperti Ebola, maka Anda memiliki masalah besar. Rusia dapat menggunakan laboratorium Ukraina untuk melepaskan senjata biologis,” katanya.
Baca Juga: 17 Twibbon Hari Perawat Nasional 2022 Bertepatan dengan HUT PPNI, Gratis!