Alasan kedua, sedih tanpa alasan bisa jadi karena seseorang memiliki gangguan kejiwaan.
“Ganggungan kejiwaan seperti gangguan depresi mayor, gangguan kepribadian, gangguan cemas, atau gangguan posttraumatic stress disorder, hal ini bisa mendatangkan kesedihan tanpa alasan,” ujar Jiemi.
Baca Juga: Tiket Bioskop Jurassic World Dominion Mulai Bisa Didapatkan, Berikut Link Pemesanan Tiketnya
Dokter pun menjelaskan tentang seseorang tanpa sebab bisa sedih secara intens apalagi jika ada penyebab emosinya bisa fluktuatif, maka butuh penanganan secara profesional.
Alasan ketiga, jika suka sedih tanpa alasan itu karena adanya gangguan fisik yang mempengaruhi perasaan.
dr. Jiemi menjelaskan gangguan fisik karena penyakit bisa menjadi penyebab emosi fluktuatif misalnya memiliki penyakit auto imun, akibat hormonal, atau sedang hamil.
Baca Juga: Kenang Sosok Rita Warintil, Berikut 15 Konten Warintil yang Tembus 10 Juta Penonton
Alasan keempat, tidak terlatih mengenali perasaan. Perasaan yang tidak disadari akan terus ada di dalam diri seseorang, dokter pun menjelaskan pentingnya bertanya kepada diri tentang apa yang sedang kita rasakan.
Ia pun memberikan saran dengan melakukan journaling, menuliskan apa yang telah kita lakukan, pikirkan, dan rasakan bukan menuliskan sesuatu yang kita khayalkan.
Agar suatu hari nanti saat tulisan journaling itu dibaca kembali, bisa membuat kita berkontemplasi untuk mengenali emosi yang pernah kita rasakan.