PR BEKASI - Belum lama ini salah satu tim penelitian yang dipimpin oleh Universitas Oxford mengatakan bahwa obat Dexamethasone dinilai ampuh mengurangi risiko kematian pada pasien virus corona atau Covid-19.
Hasil penggunaan Dexamethasone, menurut tim penelitian Universitas Oxford, menunjukkan bahwa steroid berbiaya rendah dapat memangkas risiko kematian pasien Covid-19 yang menggunakan ventilator atau bantuan oksigen.
Bahkan World Health Organization (WHO) melalui Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus pun mengapresiasi dan menyambut baik hasil uji klinis Dexamethasone yang dilakukan peneliti di Inggris kepada pasien Covid-19.
Baca Juga: MUI Malaysia Nyatakan Muslim yang Lakukan Lathi Challenge Berdosa
Tedros Adhanom Ghebreyesus pun memberikan ucapan selamat kepada Pemerintah Inggris berkat hasil temuan para penelitinya di Universitas Oxford.
Berbanding terbalik dengan WHO, salah satu Farmakologi di Indonesia menilai obat Dexamethasone bukanlah obat yang tepat dan efektif untuk mencegah pandemi Covid-19.
Dikutip RRI oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, Selasa 23 Juni 2020, Guru Besar Farmakologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati menegaskan, Dexamethason atau obat keras tersebut hanya tepat diberikan kepada pasien Covid-19 yang memiliki gejala parah atau kritis.
Baca Juga: Pemberian Remisi Jhon Kei Disoroti Usai Kembali Tersandung Kasus Hukum, Yasonna Laoly Buka Suara
"Jika membeli Dexamethasone untuk pencegahan Covid-19 itu akan membuat sistem imun lemah," katanya.