Ancam Milenial, Simak Tips Menghadapi Generasi Sandwich ala Zap Finance

- 20 Agustus 2020, 19:32 WIB
Prita Ghozie, CEO Zap Finance, memberikan tips menghadapi masalah generasi sandwich.
Prita Ghozie, CEO Zap Finance, memberikan tips menghadapi masalah generasi sandwich. /YouTube/Zap Finance

PR Bekasi - Para ekonom menganalogikan suatu masalah finansial dengan analogi sandwich. Sandwich adalah makanan yang menghimpit daging dan sayuran dengan dua buah roti lapis.

Sebagaimana Sandwich, seseorang yang memiliki tanggunang finansial untuk menafkahi orang tua/keluarga dan anak-istri.

Seseorang yang mengalami masalah finansial seperti ini dihadapkan pada dilema antara tanggung jawab sebagai anak untuk berbakti kepada orang tua dan saudara dengan tugas sebagai kepala keluarga untuk menafkahi anak dan istri.

 Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Ada Uang Lembar Baru Pecahan Rp200 Ribu yang Baru Diluncurkan

Keduanya memang penting, tetapi alokasi anggaran pengeluaran bisa-bisa jebol dan tidak adanya tabungan untuk masa pensiun.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari kanal YouTube Zap Finance, Kamis. 20 Agustus 2020, tentang generasi sandwich yang menjadi problem generasi milenial. Prita Ghozie, CEO Zap Finance, dalam video tersebut menyatakan bahwa problem finansial semacam ini adalah problem kolektif yang terjadi karena budaya.

Budaya Timur mewariskan kita bahwa nafkah orang tua pada masa tuanya adalah tanggungan anak. Hal ini menyebabkan sang anak yang telah memasuki usia produktif dan telah berkeluarga memiliki masalah dalam mengelola finansial.

Baca Juga: Sering Alami Anxiety? Hindari 11 Makanan dan Minuman Ini

Menurut Prita, generasi sandwich tidak hanya terjadi pada generasi milenial. Generasi sebelumnya, yakni generasi boomer, juga merupakan generasi sandwich. Masalah keuangan ini adalah rantai peristiwa yang terus terulang karena telah menjadi tradisi turun-menurun.

Solusi Menghadapi Generasi Sandwich

Pertama, hal harus yang dilakukan adalah bersyukur. Bersyukur adalah bentuk sikap mengapresiasi dan menghargai diri sendiri bahwa telah diberi kemampuan finansial untuk menghidupi keluarga besar (orang tua dan saudara) dan keluarga kecil (anak-istri).

Dengan melakukan ini, kita tidak akan menganggap masalah finansial ini sebagai beban dan tidak ada perasaan untuk menyalahkan generasi sebelumnya.

 Baca Juga: Wanita Ini Viral Usai Bagikan 5 Tips Jadi Pelakor Suami Orang, Warganet: Dia Gak Cocok

Kedua, hal yang harus dilakukan adalah komunikasi. Utarakan kemampuan finansial dengan orang tua dan saudara agar alokasi anggaran tidak memberatkan kita. Jumlah dana yang telah disepakati dengan pertimbangan kebutuhan nafkah keluarga (orang tua dan saudara) dan kemampuan finansial kita akan membuat pengelolaan keuangan kita sehat.

Ketiga, kita harus melek finansial. Dengan teredukasinya kita tentang finansial, maka kita dapat mengelola keuangan dengan lebih baik. Informasi tentang finansial dapat diperoleh gratis melalui Youtube atau podcast di Spotify, atau dapat mengikuti seminar keuangan.

Keempat, tentukan prioritas keuangan. Dengan melakukan pembukuan finansial, kita akan memiliki pengelolaan keuangan yang tertib dan sehat. Usahakan untuk menyeleksi kembali keperluan yang penting dan segera menghentikan pengeluaran yang tidak penting, seperti kebutuan tersier.

Baca Juga: Daging Kurban Sudah Didapat, Berikut 4 Tips Menyimpannya agar Tetap Awet

Kelima, tingkatkan penghasilan. Kenali dan gali potensi diri yang dapat dijadikan uang. Hal ini bisa berbentuk mengajar, berdagang, dan sebagainya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah