Sering Merasa Lelah Urus Anak dan Tak Pantas Jadi Orangtua, Kenali Tanda-tanda Parental Burnout Ini

- 6 September 2020, 16:54 WIB
Ilustrasi orang tua mendidik anak dengan baik.
Ilustrasi orang tua mendidik anak dengan baik. /


PR BEKASI - Stres adalah sesuatu hal yang wajar dan dapat menimpa siapa saja. Bukan hanya pegawai yang bekerja mencari nafkah saja.

Kelelahan juga dapat dirasakan orangtua yang merasa jenuh ketika mengurus anak atau bisa disebut parental burnout. Hal ini perlu diwaspadai bila rasa tertekan ini berkepanjangan dan mengganggu aktivitas. Seperti apa tanda-tandanya?

Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari RRI, Psikolog anak Saskhya Aulia Prima menuturkan beberapa pertanda parental burnout, diantaranya adalah merasa lelah secara fisik dan mental, merasa berjarak dengan anak.

Baca Juga: Pengadaan Belanja Pemerintah, Puteri Anetta Komarudin: Perlu Kebijakan yang Berpihak bagi UMKM

Orang yang mengalami parental burnout pun merasa tak lagi pantas jadi orangtua dan terbebani. Mengasuh anak tak lagi menyenangkan dan memberi kebahagiaan.

"Kalau kita tidak senang ketemu anak, kalau berinteraksi sama anak jadi gampang marah, merasa jadi orangtua seperti berat banget, saya tidak bisa jadi orangtua. Kalau ada pikiran seperti itu, butuh konsultasi kepada ahli," kata Saskhya di gelar wicara daring bertajuk “Ibu Sehat, Keluarga Sehat”, Jumat, 4 September 2020.

Jika itu terjadi, beristirahatlah sejenak dan cari waktu untuk diri demi melepas rasa penat.

Baca Juga: Disney Ajak Metallica Soundtrack Film 'Jungle Cruise', Lagu ‘Nothing Else Mattters’ Siap Diaransemen

Jangan ragu untuk meminta suami untuk membantu mengawasi sang anak saat melakukan kegiatan tersebut.

Jika pun memang emosi sering terpantik saat mengasuh anak, coba tahan kemarahan dan ambil napas panjang untuk menenangkan diri. Cara ini berfungsi untuk "menipu" otak yang berpikir kemarahan sudah reda karena napas kembali teratur.

"Kalau mau marah, napas kita cepat. Coba tarik napas dalam dan hembuskan pelan-pelan sekitar lima kali sampai napas stabil dan kita siap untuk menghadapi anak," ujar dia.

Baca Juga: Viral, Kisah Haru Juara Olimpiade Internasional yang Gagal SNMPTN dan SBMPTN

Ada juga orang yang bisa lebih tenang setelah minum segelas air, atau bicara kepada diri sendiri untuk tidak "meledak", bahkan menghitung mundur hingga emosi kembali stabil.

Selain itu, berilah belas kasih dan apresiasi kepada diri sendiri. Hargai pencapaian sekecil apapun dan nikmati ketidaksempurnaan.

Apalagi di tengah pandemi para bunda diberi tambahan untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), tak perlu merasa selalu ada yang kurang dalam melalukannya.

Baca Juga: Tips Pecinta Olahraga Outdoor AgarTerhindar dari Penyebaran Covid-19

"Atur pola pikir dan ekspektasi. Kita harus bersyukur bisa tetap bertahan, pikirkan mana yang bisa kita kontrol saja," katanya.

Bunda bisa mencoba memeluk diri sendiri, lalu berterimakasih karena Bunda bisa melewati hari-hari tanpa kendala yang berarti. Cari hal-hal yang bisa disyukuri di tengah masa adaptasi kebiasaan baru.

Penyanyi yang baru saja menjadi orangtua pandemi Raisa Andriana juga berbagi pengalamannya sebagai orangtua muda di tengah pandemi.

Baca Juga: Masuk Top 14 Digitarasa, Bakwan Juwarak Pontianak Semakin Naik Daun di Jakarta

Raisa, yang mengaku dirinya termasuk pencemas, sempat merasa khawatir sebagai seorang ibu. Kadang dia berpikir apakah upayanya mengasuh sudah cukup untuk tumbuh kembang buah hati yang masih balita.

Mengingat ruang gerak yang terbatas, dia tak bisa mengajak putrinya ke tempat-tempat yang bisa membantu perkembangan anak.

"Aku merasa khawatir anak tidak cukup terstimulasi di rumah, lebih ke mom guilt," tutur Raisa.

Baca Juga: Jangan Khawatir, Meski Bantuan Beras Masih Berlanjut, Mensos Jamin Stok Beras di Bulog Aman

Sisi baiknya, dia sudah memahami apa saja hal yang memicu kecemasannya. Saat itu terjadi, dia sudah tahu solusi yang harus dilakukan sehingga stres tidak menumpuk.

"Aku mengatasi stres dengan me time, juga bercerita ke orang-orang yang tidak menghakimi."

Dia berprinsip, kondisi jiwa raga yang optimal akan membantunya menciptakan rumah tangga yang bahagia.

Baca Juga: Jangan Khawatir, Meski Bantuan Beras Masih Berlanjut, Mensos Jamin Stok Beras di Bulog Aman

"Sekarang rumah jadi tempat yang sangat penting. Kebahagiaan yang kudapat dari luar, dari pekerjaan, dari orang lain, paling enak dihabiskan di rumah," ujar dia.

Nah, Bunda tentu dapat melakukan apa saja, barangkali dengan mengikuti Senam di hari Minggu, atau nonton sinetron kesukaan. Semangat selalu ya bunda.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x