Sementara penularan secara tidak langsung adalah melalui tangan yang terkontaminasi setelah menyentuh benda-benda penyebab Covid-19. Virus bisa saja menempel di meja, pegangan pintu, atau barang lainnya.
“Apabila tangan seseorang menyentuh barang yang telah terkontaminasi kemudian menyentuh area wajah, hidung, mulut, atau mata tanpa mencuci tangan, virus dapat masuk dan terhirup ke dalam saluran napas kemudian masuk ke dalam tubuh,” ucapnya.
Penularan Covid-19 yang lainnya adalah melalui airbone atau udara. Penularan lewat udara ini disinyalir terjadi paling banyak adalah di lingkungan rumah sakit.
“Penularan Covid-19 melalui aerosol terjadi saat tindakan dengan prosedur yang menimbulkan suatu aerosol atau microdroplet,” katanya.
Baca Juga: Bintang Timnas Lebanon Mohamed Atwi Tewas Usai Terkena Peluru Nyasar di Kepalanya
Penularan melalui udara tersebut dapat terjadi dalam radius hingga 60 meter. Selain dapat terjadi di lingkungan RS, penularan Covid-19 melalui udara juga dapat terjadi di area tertutup yang tidak memiliki ventilasi yang baik
“Potensi penularan lewat udara muncul apabila ruangan itu tertutup, tidak ada ventilasi yang baik, kemudian kerumunannya padat,” kata dr Agus Dwi Susanto.***