PR BEKASI – Durasi pemakaian gawai di tengah pandemi bagi anak-anak hingga remaja bertambah lama. Ditambah dengan adanya pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Tentu, hal ini menimbulkan kekhawatiran orang tua akan kesehatan mata putra-putrinya.
Terkait hal tersebut, Dokter Spesialis Mata RSUI Anissa Nindhyatriayu Witjaksono, mengatakan penggunaan gawai semisal smartphone atau laptop untuk keperluan belajar tidak akan berdampak secara langsung pada mata (menjadi minus).
Baca Juga: Masih Pra TMMD Reguler Brebes, Prasasti Mulai Dicicil
Namun, dia mengingatkan perlunya pengaturan jarak penggunaannya karena near-work activity yang mempengaruhi perkembangan miopia, akibat adanya kecenderungan untuk melihat benda, termasuk gawai dalam jarak terlalu dekat.
"Penggunaan gadget tidak menjadi masalah sepanjang penggunaan tersebut tidak berlangsung lama," katanya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Minggu, 20 September 2020.
"Namun jika terlalu lama akibatnya dapat membuat mata cenderung menjadi lelah. Hal ini dikarenakan biasanya anak-anak (dan juga orang dewasa) menatap gadget dalam membuat frekuensi berkedip berkurang," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Seperti Manusia, Simpanse yang Ditinggal Orang Tuanya Bisa Alami Depresi Berat
Pada keadaan normal mata manusia, lanjut dia, normalnya berkedip 15 kali per menit. Namun, radiasi gawai bisa menyebabkan orang hanya berkedip 5-7 kali per menit dan inilah yang menyebabkan mata menjadi lelah.