Jauhi Sakit Jantung di Usia Muda, Pakar Kesehatan Sarankan Hindari Rokok dan Lakukan Diet Sehat

- 3 Oktober 2020, 10:19 WIB
ILUSTRASI Penyakit jantung.*  /Pixabay/geralt/
ILUSTRASI Penyakit jantung.* /Pixabay/geralt/ /

 

PR BEKASI – Dengan penerapan gaya hidup sehat seperti menjauhi rokok, rutin berolahraga, dan menjalankan diet sehat ternyata dapat mencegah penyakit jantung seperti jantung koroner (PJK).

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, pakar kesehatan menyarankan olahraga yang berintensitas ringan hingga sedang selama 30 menit dalam seminggu, sementara untuk diet sehat yakni bergizi seimbang sesuai kebutuhan tubuh.

Untuk makanan, perbanyak konsumsi semacam sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan serta menghindari santapan mengandung lemak jenuh yang tinggi seperti daging olahan dan makanan dengan gula tinggi.

Baca Juga: Moeldoko Tuding KAMI Ganggu Stabilitas Politik, Fahri Hamzah: Gampang Banget Nuduh Orang

Team Lead, Noncommunicable Diseases and Healthier Population, WHO Indonesia, Dr Tara Kessaram dalam siaran persnya juga menyarankan anak-anak muda mengkampanyekan gaya hidup sehat mereka melalui kegiatan-kegiatan positif di lingkungan sekitar.

Sementara itu, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito A. Damay menyarankan deteksi dini penyakit jantung melalui pemeriksaan medis.

Ada berbagai pemeriksaan yang bisa dilakukan antara lain EKG atau alat rekam listrik jantung, foto X-ray dada atau rontgen.

Baca Juga: Blackpink Resmi Rilis Full Album Perdana Bertajuk 'The Album'

“Biasanya orang baru akan menyadari kalau menderita penyakit jantung setelah mengalami serangan hebat. Untuk itu salah satu cara utama untuk mencegah penyakit jantung selain menjaga pola hidup sehat adalah dengan deteksi awal melalui medical checkup”, kata dia.

Terkait hal ini, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia (YJI), Esti Nurjadin memandang pentingnya kolaborasi yang efektif antara masyarakat dan pemerintah untuk menekan prevalensi penyakit jantung terutama pada usia produktif salah satunya melalui pemeriksaan kesehatan rutin.

"Kami mengajak generasi millennial untuk menjadi agen perubahan di bidang kesehatan jantung sehingga bisa menjadi smart influencer untuk lingkungan keluarganya, lingkungan tempat kerja, lingkungan tempat tinggal atau lingkungan sekolah baik melalui media virtual maupun tradisional," katanya.

Baca Juga: Bikin Takjub, Kapolres Pelalawan Ini Jadikan Bocah Korban Kekerasan Ayahnya sebagai Anak Angkat

Kementerian Kesehatan pada tahun 2013 mengestimasi sebanyak 39 persen penderita jantung di tanah air berusia kurang dari 44 tahun.

Dari jumlah itu, sebanyak 22 persen di antaranya berusia 15–35 tahun, yang tergolong dalam usia produktif.

Sementara itu, jumlah penderita jantung tertinggi ada pada kelompok usia 45–65 tahun dengan persentasenya sebanyak 41 persen.

Baca Juga: Hati-hati! Peneliti Sebut Sakit Kepala dan Kelelahan Jadi Gejala Awal Seseorang Terkena Covid-19

Lima tahun berikutnya, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018 memperlihatkan, angka prevalensi penyakit jantung di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter mencapai 1,5 persen dari total penduduk.

Setidaknya, sebanyak 15 dari 1000 orang atau sekitar 2,7 juta individu di seluruh Indonesia menderita penyakit jantung.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x