Joe Biden Terpilih, Palestina Bersedia Buka Dialog Perdamaian dengan Israel

28 November 2020, 14:16 WIB
Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina Riyad al-Maliki pada konferensi pers pada 22 September 2020. /Time of Israel

PR BEKASI - Hubungan negara Palestina dan Israel masih menjadi polemik hingga hari ini karena di antara keduanya seringkali terjadi penyerangan hingga saat ini.

Konflik kedua negara itu juga dikecam oleh sejumlah negara di dunia bahkan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) telah melakukan serangkaian upaya penghentian terhadap konflik tersebut. Tetapi selalu menemui jalan buntu.

Namun, Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina mengatakan bahwa Palestina bersedia membuka dialog perdamaian dengan Israel melalui mediasi pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Joe Biden.

Baca Juga: Sebut Habib Rizieq Telah Rusak Citra Figur Habib, Gus Sahal: Harus Dikritik, Jangan Justru Didiamkan

Sementara, Menteri Luar Negeri Riyad al-Maliki mengatakan bahwa pada Forum Dialog Mediterania Kamis, 26 November 2020 malam waktu setempat, bahwa Palestina bersedia kembali ke meja negosiasi dengan Israel berdasarkan resolusi hukum internasional.

"Saat ini, kami mengirimkan pesan yang jelas, tidak hanya kepada Israel dan pemerintahan Biden, tetapi juga kepada orang-orang Eropa dan banyak lainnya, bahwa Palestina siap untuk terlibat kembali sepenuhnya, dengan Israel, dalam memperbarui negosiasi tanpa prasyarat, asalkan pembaruan negosiasi didasarkan pada kerangka acuan yang sudah diakui, yang berarti resolusi PBB, Prakarsa Perdamaian Arab, dan hukum internasional," kata al-Maliki, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Times of Israel pada Sabtu, 28 November 2020.

Tidak jelas bagaimana pesan itu disampaikan, karena al-Maliki kemudian mengklarifikasi bahwa Otoritas Palestina (PA) hanya berkomunikasi secara tidak langsung dengan tim transisi Joe Biden.

Baca Juga: Wali Kota Cimahi 'Hatrick' OTT KPK, Pembangunan RS 'KB' Diduga Jadi Proyek Korupsi Ajay Priatna

"Kami secara tidak langsung telah melakukan kontak dengan timnya dan kami berharap dapat terlibat kembali dengan pemerintahan baru di Washington pada 20 Januari," kata al-Maliki.

Wakil ketua Fatah Mahmoud al-Aloul yang merupakan salah satu orang terdekat sekaligus kepercayaan Presiden PA Mahmoud Abbas, mengatakan kepada Radio Voice of Palestine pada Senin bahwa PA telah mencapai "sejumlah pemahaman" dengan tim transisi pemerintahan yang akan datang.

Namun, terkait hal tersebut, Al-Aloul menolak berkomentar lebih lanjut dan mengatakan bahwa dia tidak ingin terburu-buru.

Baca Juga: Jadwal Liga Italia Siaran Langsung di RCTI: Benevento vs Juventus dan Napoli vs Roma

Selain itu seorang juru bicara Abbas mengatakan seminggu setelah kemenangan Biden bahwa PA bersedia untuk kembali ke negosiasi dengan Israel, selama rencana perdamaian kontroversial Presiden Donald Trump dibatalkan dan kedua belah pihak kembali ke negosiasi dari titik di mana mereka terakhir berhenti.

Pejabat Otoritas Palestina secara terbuka berharap Trump dikalahkan oleh Biden.

PA secara konsisten menuduh bahwa pemerintahan Trump berat sebelah terhadap Israel dan memutuskan semua kesepakatan dengannya setelah Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017 lalu.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Times of Israel

Tags

Terkini

Terpopuler