Negara-negara di Eropa Gegas Tutup Perbatasan Usai Varian Covid-19 Baru Ditemukan

22 Desember 2020, 16:29 WIB
Negara-negara di Eropa tutup perbatasan untuk pelancong dari Inggris karena adanya dugaan varian baru virus Covid-19. /PEXELS

PR BEKASI – Terkait dugaan munculnya varian baru Covid-19 yang terdeteksi di Inggris menyebabkan kekhawatiran bagi negara-negara Eropa, pasalnya dikabarkan varian baru tersebut dapat menyebar secara cepat.

Sehingga hal itu membuat negara-negara di seluruh Eropa dan sekitarnya mulai menutup perbatasan mereka untuk pelancong dari Inggris pada hari Minggu, 20 Desember 2020.

Negara pertama yang melarang pelancong dari Inggris berada di negara-negara Eropa lainnya yaitu Negeri kincir angin.

Baca Juga: Dikaitkan dengan Konflik Harta Warisan Keluarga Sule, Teddy Gusnaidi: Woi! Gak ada Hubungannya

Pemerintah Belanda mengatakan akan menangguhkan penerbangan dari Inggris dimulai Minggu, 20 Desember 2020 hingga 1 Januari 2021, pihaknya mencatat bahwa varian yang ditemukan di Inggris dianggap menyebar lebih mudah dan lebih cepat.

Kemudian ada Italia yang menangguhkan perjalanan udara, dan pejabat Belgia yang memberlakukan larangan 24 jam bagi kedatangan dari Inggris melalui udara maupun kereta api.

Selanjutnya ada Jerman dan Swiss yang mengumumkan larangan perjalanan antar negara mereka dan Inggris serta Afrika Selatan, tempat varian virus baru muncul. Begitupun dengan Austria, Irlandia, Prancis, dan Bulgaria.

Baca Juga: Kritik Kinerja Menkes Terawan, dr. Tirta: Apa Gak Kasihan Sama Presiden Jokowi? Harus 'Cover' Mulu

Negara Portugal, yang juga melarang perjalanan menuju atau dari Inggris Raya, tetapi dengan pengecualian bagi warga negara atau penduduk Portugis.

Pada hari itu juga Kanada mengatakan bahwa mereka akan melarang semua penerbangan dari Inggris selama 72 jam, dimulai pada tengah malam.

Seperti yang dilaporkan oleh Reuters, Iran juga menangguhkan penerbangan ke Inggris selama dua minggu. Sama seperti Iran, Turki untuk sementara waktu menangguhkan penerbangan dari Inggris, Afrika Selatan, Denmark, dan Belanda.

Baca Juga: Si Jago Merah Lalap Ruko di Bekasi Timur, Satu Orang Tewas

Dengan adanya varian virus Covid-19 baru ini, Spanyol meminta tanggapan yang terkoordinir dari Uni Eropa, dan pejabat senior dari 27 negara anggota blok itu bertemu melalui konferensi video pada Minggu malam, 20 Desember 2020 untuk membagikan rencana mereka.

Hasilnya, mereka sepakat untuk memutuskan tindakan terkoordinasi dalam rapat manajemen krisis yang akan digelar Senin pagi, 21 Desember 2020.

Kemudian, dalam beberapa jam setelah rapat tersebut, banyak negara-negara di Eropa yang mengambil tindakan seperti menutup perbatasan negara mereka dan melarang pelancong untuk pergi atau datang dari Inggris.

Baca Juga: Warga Jabar Dilarang Gelar Pesta Kembang Api di Malam Tahun Baru 2021

Sementara itu, Muge Cevik, pakar penyakit menular di Universitas St. Andrews di Skotlandia dan penasihat ilmiah untuk pemerintah Inggris mengatakan bahwa varian baru virus Covid-19 ini belum dilakukan eksperimen laboratorium

"Secara keseluruhan, saya pikir kita perlu memiliki lebih banyak data eksperimental," katanya.

"Kami tidak dapat sepenuhnya mengesampingkan fakta bahwa beberapa dari data transmisibilitas ini mungkin terkait dengan perilaku manusia." sambungnya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler