Sampaikan Pesan Natal, Paus Fransiskus Janji Kunjungi Lebanon dan Sudan Selatan Sesegera Mungkin

25 Desember 2020, 13:30 WIB
Paus Fransiskus. /nytimes.com

PR BEKASI - Paus Fransiskus sempat mengatakan bahwa perayaan Hari Natal tahun ini harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, seiring dengan lonjakan kasus Covid-19 di berbagai negara.

Pada Kamis, 24 Desember 2020 kemarin, ia juga menyampaikan pesan Natalnya yakni, ia berjanji akan mengunjungi Lebanon dan Sudan Selatan sesegera mungkin.

Baca Juga: Kabar Gembira! Kartu Penerima BSU Rp1,8 Juta untuk Guru Honorer dari Kemenag Sudah Bisa Dicetak

Selanjutnya, Paus menyebutkan bahwa  negara-negara dalam pesan Hari Natalnya, tetapi dia memilih kedua negara itu dengan pesan Malam Natal karena kesulitan yang masing-masing hadapi tahun ini.

Ia mengungkapkan rasa prihatinnya melihat penderitaan dan kesedihan yang melanda Lebanon.

"Saya sangat prihatin melihat penderitaan dan kesedihan yang telah melemahkan ketahanan asli dan sumber daya Tanah Aras (Lebanon)," kata Paus, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Jumat, 25 Desember 2020.

Baca Juga: Nathalie Holscher Hamil, Sule Merasa Bersyukur: Anak-anak Bahagia, Senang Banget

Diketahui bahwa setelah ledakan besar di Pelabuhan Beirut pada 4 Agustus 2020 lalu yang menewaskan hingga 200 orang, Lebanon harus berkutat dengan krisis konomi.

Di sisi lain korban masih menunggu hasil penyelidikan atas ledakan yang merusak sebagian wilayah ibu kota. Sehingga, kunjungannya tersebut merupakan bentuk kasih yang diberikan Paus kepada Lebanon. 

"Kasih sayang saya kepada orang-orang terkasih di Lebanon, yang ingin saya kunjungi secepatnya," katanya.

Baca Juga: Dihadapkan Permasalahan Varian Baru Covid-19, Keluarga Kerajaan Inggris Dituduh Langgar Prokes

Dalam pesan terpisah yang ditulis bersama dengan Uskup Agung Canterbury Justin Welby, yang merupakan pemimpin spiritual dari persekutuan Anglikan di seluruh dunia, dan moderator Church of Scotland Martin Fair, tiga pemimpin gereja itu berkomitmen untuk melakukan perjalanan yang sebelumnya tertunda ke Sudan Selatan yang mayoritas Kristen.

Pesan itu ditujukan kepada para pemimpin Sudan Selatan, mantan rival yang membentuk pemerintah persatuan nasional pada Februari setelah bertahun-tahun perang saudara melanda negara penghasil minyak itu.

Sebuah laporan PBB mengatakan bulan ini bahwa penerapan berbagai aspek kesepakatan perdamaian telah terhenti di Sudan di mana banjir pada bulan September menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler