Terus Waspada! WHO Sebut Varian Baru Covid-19 Kini Sudah Terdeteksi di 70 Negara

14 Januari 2021, 14:45 WIB
Ilustrasi varian baru Covid-19. /Pixabay

PR BEKASI - Varian baru Covid-19 menjadi ancaman seiring lonjakan kasus Covid-19 terjadi di sejumlah negara.

Inggris dan Afrika Selatan merupakan salah satu negara yang dikabarkan menemukan varian baru Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta seluruh negara untuk terus waspada akan kemunculan varian baru Covid-19.

Sebab, dalam penelusuran mereka, varian baru Covid-19 telah menyebar ke puluhan negara, baik itu varian yang berasal dari Inggris maupun Afrika Selatan.

Baca Juga: Dihujat Warganet Usai Langgar Prokes, Raffi Ahmad: Saya Minta Maaf karena Kejadian Ini Jadi Heboh

Varian baru Covid-19 dari Inggris, misalnya, sudah terlacak di 50 negara menurut penelusuran WHO. Sementara itu, untuk varian baru Covid-19 dari Afrika Selatan, yang dikenal sebagai strain 501Y.V2, ditemukan di 20 negara. 

Selanjutnya, angka-angka tersebut, menurut WHO, merupakan hasil penelusuran sejak kemunculan awal mereka di bulan Desember 2020 lalu.

"Meski varian baru COVID-19 ini tidak menimbulkan gejala yang lebih parah, mereka mengakibatkan penambahan jumlah kasus yang begitu cepat hingga sistem kesehatan dalam tekanan," kata WHO melakui keterangan persnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera pada Kamis, 14 Januari 2021.

Selain itu, WHO menduga banyak negara menyepelekan kehadiran varian baru Covid-19 tersebut. Sebab, sebelumnya, tidak ada catatan bahwa varian baru itu bisa menyebar hingga lintas geografis.

Baca Juga: Jokowi Minta Rekomendasi Komnas HAM Soal Tewasnya Anggota FPI Ditindaklanjuti dan Dikawal

Perkembangan terbaru, kata WHO, mereka tengah menelusuri laporan penemuan varian baru Covid-19 di Jepang.

Berdasarkan laporan yang mereka dapat, varian baru itu terdeteksi pada empat pendatang asal Brasil. Mereka adalah dua orang dewasa dan dua anak-anak.

Namun, WHO belum bisa memastikan apakah varian baru Covid-19 itu mirip dengan yang di Afrika, Inggris, atau varian baru lagi.

"Tujuan bersama kami adalah memiliki mekanisme global yang lebih cepat mendeteksi dan mempelajari segala varian (Covid-19) yang dilaporkan dan dampaknya terhadap upaya pencegahan penyebaran penyakit," ujar Kepala Penelitian dan Pengembangan WHO, Ana Maria Henao Resapo.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Syekh Ali Jaber Pernah Bergabung dalam Tim Sepak Bola Lokal NTB

"Semakin banyak virus yang menyebar, maka ini menjadi kesempatan untuk berubah. Tingginya transmisi virus menandakan kita harus bersiap akan munculnya varian-varian baru (Covid-19) lainnya," ujar Ana Maria menegaskan.

Per berita ini ditulis, tercatat ada 92,7 juta kasus dan 1,9 juta korban meninggal akibat Covid-19 di seluruh dunia. Beberapa negara kembali menerapkan lockdown atau status darurat nasional untuk merespon situasi pandemi yang memburuk.

Malaysia, misalnya, menerapkan status darurat nasional hingga Agustus nanti. Contoh lain, Inggris, menerapkan lockdown nasional ketiganya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler