Kelompok Teroris ISIS Diduga Jadi Dalang di Balik Bom Bunuh Diri di Baghdad

22 Januari 2021, 15:11 WIB
Ilustrasi kondisi pasar di Baghdad, Irak pasca ledakan bom bunuh diri. /The anew York Times

PR BEKASI - Sebuah pasar di baghdad, Irak hancur akibat ledakan bom bunuh diri. Selain itu, dilaporkan juga puluhan orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

Namun, hingga saat ini belum dapat diketahui siapa sebenarnya dalang yang ada dibalik peristiwa tersebut.

Meskipun sejumlah pihak menduga bahwa yang menjadi dalang bom bunuh diri tersebut adalah kelompok teroris ISIS.

Analis Irak dari lembaga think tank The Century Foundation, Sajad Jiyad menyebutkan bahwa besar kemungkinan ISIS di balik serangan bom terkait lantaran dari modus operandinya, serangan di Baghdad menyerupai serangan ISIS selama ini.

Baca Juga: Seriusi Pengembangan Timnas Wanita, PSSI Tunjuk Rudy Eka Priyambada sebagai Pelatih

"Serangan (bom bunuh diri) seperti ini memiliki ciri khas ISIS yang telah mengincar wilayah padat penduduk di Baghdad berkali-kali," kata Sajad Jiyad, seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera pada Jumat, 22 Januari 2021.

Dilaporkan bahwa jumlah korban jiwa serangan bom bunuh diri di Baghdad, Irak, bertambah. Berdasarkan keterangan Kementerian Pertahanan Irak, tercatat ada 32 korban jiwa dan 110 luka-luka.

Pada tahun 2017 lalu, Irak mengklaim bahwa ISIS telah tamat. Hal itu mereka nyatakan setelah tiga tahun berperang dengan mereka. Namun, diam-diam, ISIS mengembangkan sel-nya untuk tetap bisa bertahan.

lBeberapa tahun terakhir, serangan teror yang diklaim dari ISIS meningkat. Kebanyakan berada di Irak utara di mana masih banyak sel aktif di sana. Hal itu lah yang membuat Sajad Jiyad menduga ISIS sebagai dalang serangan terbaru di Baghdad walaupun belum diakui mereka.

Baca Juga: Cek Fakta: Telkomsel Dikabarkan Bagi-bagi Kuota 50 GB Gratis dalam Rangka Rayakan HUT 25

"Ini adalah wujud kegagalan keamanan pemerintah yang sudah berkali-kali diperingatkan bahwa ISIS masih aktif...Untuk warga Irak, ini perkembangan yang mengkhawatirkan di mana menurunkan kepercayaan terhadap pasukan keamanan," kata Jiyad menegaskan.

Sebelumnya, serangan teror di Baghdad terjadi pada Kamis, 21 Januari 2021 kemarin. Serangan dimulai ketika salah satu pelaku menggiring massa ke arah alun-alun Tayaran dan kemudian meledakkan dirinya di sana untuk memakan korban sebanyak-banyaknya.

Ledakan pertama otomatis membuat warga panik. Beberapa berusaha mencari bantuan. Di tengah kepanikan tersebut, pelaku kedua ganti meledakkan diri.

Serangan tersebut menjadi serangan bom bunuh diri ganda pertama di Baghdad, Irak sejak 2018 lalu. Pada teror saat itu, 35 orang tewas dan 90 luka-luka. Lokasi kejadian berada di titik yang sama.

Baca Juga: Minta Pandji Pragiwaksono Tabayun, Gus Miftah: Main-mainlah ke PBNU atau Muhammadiyah

Pihak militer Irak langsung melakukan pengamanan dan penjagaan di sejulmah jalan utama untuk menghindari hal-hal yang dicurigai ada kaitannya dengan bom bunuh diri kemarin.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler