Semakin Memanas, KBRI di Yangon Buka Kontak Informasi dan Minta WNI Segera Tinggalkan Myanmar

5 Maret 2021, 19:59 WIB
Saat pengunjuk rasa anti-kudeta di Myanmar bentrok dengan pasukan militer. /Reuters/

PR BEKASI - Kondisi di Myanmar dilaporkan semakin memanas hingga unjuk rasa kembali digelar oleh masyarakat sipil di sana.

Diketahui bahwa kudeta yang dilakukan oleh junta Militer Myanmar sudah berlangsung hingga beberapa minggu ini.

Hal tersebut membuat masyarakat Myanmar geram dan memprotes sikap junta militer untuk segera menghentikan kudeta.

Tak hanya itu warga asing termasuk Indonesia yang tinggal di Myanmar juga tengah dalam kondiai was-was.

Baca Juga: Segera Klaim Token Listrik Gratis PLN Sebelum Berakhir Maret 2021 Via WhatsApp! Simak Caranya

Baca Juga: Video Bentrokan Massa Pro-Kontra KLB Partai Demokrat Viral, Andi Arief: KLB Ilegal, Pak Jokowi Harus Bertindak

Baca Juga: Moeldoko jadi Ketum Partai Demokrat Versi KLB, AHY Buka Suara dan Minta Kemenkumham Bertindak Tegas

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yangon telah menetapkan status Siaga II menyusul semakin buruknya situasi keamanan di Myanmar belakangan ini.

KBRI pun membuka hotline atau kontak informasi untuk warga negara Indonesia.

KBRI mengimbau warga negara Indonesia di Myanmar tetap tenang, berdiam diri di kediaman masing-masing, menghindari bepergian, termasuk ke tempat kerja jika tidak ada keperluan sangat mendesak.

Hal tersebut disampaikan‎ Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI ‎Judha Nugraha dalam keterangan tertulis, Kamis, 4 Maret 2021 malam.

Status Siaga II ditetapkan setelah memperhatikan perkembangan situasi terakhir dan sesuai rencana kontijensi, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "WNI Diminta Tinggalkan Myanmar, KBRI di Yangon Buka Kontak Informasi".

Baca Juga: Sempat Bertukar Rokok Elektrik dengan Azriel, Anang Hermansyah Bocorkan ‘Rahasia’ Tak Tertular Covid-19

"‎Sedangkan bagi WNI beserta keluarganya yang tidak memiliki keperluan yang esensial, dapat mempertimbangkan untuk kembali ke Indonesia dengan memanfaatkan penerbangan komersial yang saat ini masih tersedia," katanya.

Kemlu dan KBRI Yangon terus memantau perkembangan situasi di Myanmar.

Saat ini dipandang belum mendesak untuk melakukan evakuasi WNI.

Seperti diketahui, kondisi Myanmar memburuk setelah militer melakukan kudeta dan menangkap para pemimpin sipil.

Baca Juga: Moeldoko Terpilih Jadi Ketum Demokrat via Telepon, Dipo Alam: Apa Sk-nya Sudah Dikirim via Gojek?

Unjuk rasa yang berlangsung di negeri itu juga berujung tewasnya sejumlah demonstran.

Untuk informasi, KBRI Yangon membuka hotline di ‎+9595037055 dan Perlindungan WNI Kemlu +6281290070027.*** (Bambang Arifianto/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler