Diduga Berkhianat dan Bersekongkol dengan Musuh, Kerajaan Arab Saudi Eksekusi Mati 3 Tentara

11 April 2021, 09:16 WIB
Ilustrasi bendera Arab Saudi. Kerajaan Arab Saudi dilaporkan eksekusi mati tiga tentaranya. /

PR BEKASI – Kerajaan Arab Saudi dikabarkan telah melakukan eksekusi mati tiga tentara karena diduga telah melakukan pengkhianatan akibat bersekongkol dengan musuh.

Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengatakan ketiganya dijatuhi eksekusi mati oleh pengadilan spesialis setelah pengadilan yang adil.

“Ketiganya telah melakukan pengkhianatan tingkat tinggi dan bekerja sama dengan musuh,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera.

Baca Juga: Kristia Budiyarto Sebut 'Penyembah Galon' Saat Ditanya Agamanya Apa, Christ Wamea: Tak Punya Adab!

Badan Pers Arab Saudi yang dikelola negara mengidentifikasi orang-orang itu sebagai tentara yang bekerja di kementerian pertahanan.

Namun, sampai artikel ini diturunkan pihak kerajaan tidak merinci bagaimana orang-orang itu membantu musuh kerajaan.

Kementerian Pertahan Arab Saudi merilis nama tiga tentara terdebut yang terdiri dari Mohammed bin Ahmed, Shaher bin Issa, dan Hamoud bin Ibrahim.

Baca Juga: Jadwal Daftar Sekolah Kedinasan 2021, Simak Berkas Apa Saja yang Perlu Disiapkan

Mereka merilis tiga nama tentara tersebut tanpa mengidentifikasi musuh mana yang mereka telah bantu.

Kementerian itu mengatakan tentara dieksekusi di Komando Selatan militer, yang berbasis di dekat perbatasan dengan Yaman, di mana Arab Saudi memimpin kampanye enam tahun melawan pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran.

Eksekusi dilakukan ketika Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), pewaris takhta berusia 35 tahun, memperketat kendalinya atas kekuasaan.

Baca Juga: Menu Sahur Praktis, Resep Ayam Sambal Ijo Khas Padang

MBS yang merupakan putra dari Raja Salman sudah dipandang sebagai penguasa sehari-hari negara itu, mengendalikan semua tuas utama pemerintahan, dari pertahanan hingga ekonomi.

Saat ini, selain menyandang gelar putra mahkota, MBS juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan Arab Saudi.

Sedangkan adik laki-lakinya, Pangeran Khalid bin Salman menjabat senagai Wakil Menteri Pertahanan Arab Saudi.

Baca Juga: Komentari Orang yang Memuji dan Memuja Jokowi, Taufik Damas: Keduanya Sama-sama Dungu

Selama tiga tahun terakhir, putra mahkota telah melakukan tindakan keras terhadap para kritikus dan saingan, dengan pemenjaraan anggota keluarga kerajaan terkemuka, konglomerat bisnis, ulama, dan aktivis.

Pada Maret tahun lalu, Pangeran Ahmed bin Abdulaziz al-Saud, saudara laki-laki Raja Salman, dan keponakan raja Pangeran Mohammed bin Nayef ditahan.

Menurut berbagai sumber, saat ini putra mahkota sedang berusaha membasmi jejak perbedaan pendapat internal di dalam Kerajaan Arab Saudi/\.

Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini 11 April 2021, Klaim Hadiah Gratisnya Sekarang Juga

Otoritas Arab Saudi belum secara terbuka mengomentari penahanan mereka yang saat ini sedang berlangsung.

Arab Saudi semakin diawasi secara global atas catatan hak asasi manusianya sejak pembunuhan jurnalis Jamal Kashogi pada 2018 di konsulat kerajaan di Istanbul, Turki dan penahanan aktivis hak-hak perempuan.

Selain itu, serangan militer Arab Saudi di Yaman yang masih berlanjut hingga saat ini juga mendapatkan kritik dari dunia internasional.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler