Para Pelancong dari India yang Nekat Masuk ke Australia Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara

3 Mei 2021, 20:13 WIB
Pemerintah Australia tegaskan pelancong dari India yang nekat masuk akan dipenjara selama 5 tahun. /Reuters

PR BEKASI - Para pelancong dari India yang tiba di Australia saat pembatasan dapat menghadapi hukuman lima tahun penjara.

Hal itu diumumkan langsung oleh pemerintah Australia sebagai langkah ketat mencegah masuknya Covid-19.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Arabiya, Senin, 3 Mei 2021, mulai hari ini, setiap pelancong ke Australia dari India dalam 14 hari terakhir akan menadapat denda dan hukuman penjara.

Baca Juga: SIMAK UI 2021 Dibuka hari Ini, Berikut Link, Tata Cara Pendaftaran, dan Pembayaran Jalur Mandiri UI

Aturan larangan tersebut akan berlaku hingga setidaknya 15 Mei 2021.

Ancaman tersebut muncul setelah para pelancong dengan penerbangan tidak langsung dari India mengungkap celah dalam upaya pemerintah Australia untuk memblokir sementara kedatangan pelancong dari negara tersebut.

"Pemerintah tidak mengambil keputusan ini dengan mudah," kata Menteri Kesehatan Greg Hunt dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Dihipnotis Uya Kuya, Luna Maya: Sumber Kebahagian Bukan Cuma dari Pernikahan Saja

"Namun, integritas kesehatan publik dan sistem karantina Australia sangat penting dilindungi, dan jumlah kasus Covid-19 di fasilitas karantina dikurangi ke tingkat yang dapat dikelola." jelasnya.

Human Rights Watch menganggap aturan yang pertama secara khusus mengancam penjara bagi mereka yang melanggar larangan perjalanan tersebut sebagai keterlaluan.

"Pemerintah harus mencari cara untuk dengan aman mengkarantina warga Australia yang kembali dari India, daripada memfokuskan upaya mereka pada hukuman penjara dan hukuman berat," kata Direktur Human Rights Watch Australia Elaine Pearson.

Baca Juga: Adly Fairuz Tidak Terima Difitnah Aniaya sang Istri oleh Ibu Mertua, Polisi Berharap Mediasi

Pada hari Jumat, kasus harian di India naik menjadi 385.000, angka ini merupakan rekor global baru, dengan hampir 3.500 kematian, menurut data resmi yang dicurigai banyak ahli kurang dari jumlah sebenarnya.

Perdana Menteri Scott Morrison menolak seruan menyewa penerbangan untuk mengembalikan ribuan warga, termasuk pemain kriket terkenal, yang berada di India.

Australia menutup perbatasan untuk sebagian besar non-warga negara pada Maret 2020, dan mereka yang diizinkan bepergian harus dikarantina 14 hari di hotel.

Negara berpenduduk 25 juta tersebut hingga kini sudah mencatat kurang dari 30.000 kasus sejak pandemi dimulai dan 910 kematian.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Al Arabiya

Tags

Terkini

Terpopuler