Menyesal Telah Berbuat Jahat ke Warga Palestina, Eks Tentara Israel: Saya Merasa seperti Seorang Teroris

18 Mei 2021, 13:48 WIB
Eks tentara Israel, Eran Efrati mengaku menyesal telah telah berbuat jahat terhadap warga Palestina dan menganggap dirinya sendiri sebagai seorang teroris. /Palestine Post 24

PR BEKASI – Seorang eks tentara Israel bernama Eran Efrati mengatakan bahwa dirinya sangat menyesal telah bergabung depan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Bahkan, pria yang saat ini dikenal sebagai salah seorang yang paling keras mengkritik kejahatan Israel tersebut juga bahkan menganggap dirinya sebagai teroris karena telah membuat banyak teror terhadap warga Palestina.

“Saya tidak merasa melindungi dan membantu orang lain. Saya merasa telah meneror orang lain. Saya merasa sebagai seorang teroris,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Palestine Post 24.

Baca Juga: Israel Buat Banyak Cuitan Emoji Roket, Warganet: Kekanak-Kanakan 

Pada awalnya, Eran Efrati merasa ragu, apakah yang dia lakukan terhadap warga Palestina saat masih menjadi tentara Israel adalah perbuatan yang benar atau salah.

“Pada awalnya saya merasa ragu apakah saya benar-benar dapat menikmati kekuasaan yang saya miliki untuk mengendalikan orang-orang Palestina,” katanya.

Eran Efrati kemudian mulai mencoba membuka pemikirannya saat anak-anak Palestina lari ketakutan melihat dirinya menggunakan seragam tentara Israel.

“Sebelum menjadi tentara saya sempat menjadi guru. Saya tidak mengerti mengapa anak-anak Palestina melihat saya dengan penuh ketakutan, ternyata mereka merasa trauma dengan tentara Israel,” katanya.

Baca Juga: Upaya Perdamaian 'Solusi Dua Negara': Disetujui Palestina, Ditolak Mentah-mentah Israel 

Namun dirinya kemudian tersadar bahwa apa yang dilakukannya tersebut merupakan tindakan bersifat apartheid (pemisahan ras) seperti yang pernah terjadi di Afrika Selatan.

“Dengan cepat kemudian saya menyadari bahwa pekerjaan saya adalah untuk mempertahankan sistem apartheid yang telah lama dilakukan Israel terhadap Palestina,” katanya.

Eran Efrati mengatakan, tentara Israel tidak boleh menindak para pemukim Yahudi jika menyerang warga Palestina karena hal tersebut merupakan hak pihak kepolisian

Baca Juga: Tidak Hanya Tembaki Warga Palestina di Gaza, Israel Baru Saja Serang Lebanon dengan Roket 

Sebaliknya, tentara Israel justru dibebaskan untuk menindak warga Palestina yang menyerang pemukim Yahudi.

“Saya kemudian menyedari dan memahami bahwa ada seseorang yang berdusta kepadaku selama ini, ternyata selama ini saya tidak berada di pihak yang benar. Saya merasa hancur mengetahui kenyataan itu,” katanya.

Menurutnya, tentara Israel bertugas untuk menakut-nakuti warga Palestina agar mereka tidak berani melakukan perlawanan.

Baca Juga: Bingung Indonesia Selalu Dukung Palestina? Ternyata Presiden Pertama Kita Segalak Ini ke Israel 

“Ini benar-benar pekerjaan teroris. Pekerjaan saya selama menjadi tentara adalah hanya menakuti orang Palestina agar mereka tidak berpikir untuk melawan para pemukim Yahudi dan Tentara Israel,” kataya.

Eran Efrati mengatakan menanamkan rasa takut di hati warga Palestina selamanya merupakan misi utama dari tentara Israel.

“Itu adalah misi utama kami untuk memastikan rasa takut pada hati warga Palestina terus tertanam dan lain sebagainya,” katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Palestine Post 24

Tags

Terkini

Terpopuler