Desak Israel Hentikan Pembangunan Permukiman Baru di Yerusalem Timur, Bamsoet: Ini Ilegal

20 Mei 2021, 06:23 WIB
Ketua MPR, Bambang Soesatyo mendesak PBB bertindak dalam perang Palestina-Israel dan meminta agar pembangunan permukiman di Yerusalem Timur dihentikan. /Antara

PR BEKASI - Konflik berdarah antara Israel dan Palestina telah mengetuk hati banyak pejabat dan publik figur untuk buka suara terhadap kejadian ini.

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo turut buka suara soal konflik Israel-Palestina tersebut.

Mantan Ketua DPR itu mendesak Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk segera bertindak membantu menghentikan kekerasan di Palestina.

Baca Juga: Memalukan! Eran Zahavi Kembali Berulah, Edit Bendera Palestina yang Dipegang Pogba Jadi Bendera Israel 

Alasannya karena banyaknya korban jiwa baik yang meninggal maupun terluka adalah warga sipil.

Menurut Bamsoet, PBB harus dapat melakukan tindakan yang konkret agar konflik ini tidak berkembang menjadi perang terbuka.

"PBB harus segera bertindak agar tindakan kekerasan Israel terhadap warga sipil Palestina tidak berlanjut," kata Bamsoet, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari keterangan tertulisnya di Jakarta, pada Kamis, 20 Mei 2021.

Baca Juga: Lakukan Kunjungan ke Michigan, Orang Arab di Amerika 'Marahi' Joe Biden Soal Palestina 

"Israel juga harus menghentikan pembangunan permukiman baru Yahudi di Yerusalem Timur, yang memang ilegal menurut hukum internasional" tambahnya.

Selain itu, dirinya meminta militer Israel (IDF) dan pasukan Hamas juga harus menahan diri dan menghentikan berbagai serangan udara agar korban jiwa tidak bertambah.

"Dunia harus mengutuk kekerasan aparat keamanan Israel terhadap penduduk sipil Palestina," ungkap Ketua MPR RI ini.

Terhitung sejak 10 Mei 2021, Militer Israel telah meluncurkan serangan ke beberapa wilayah Palestina, terutama jalur Gaza.

Baca Juga: Usulkan Israel-Palestina Disatukan di Eropa, Rangga Sasana Sunda Empire: Keduanya Bekas Jajahan Nazi 

Dari catatan beberapa media internasional, per pekan menunjukkan lebih dari 212 warga Palestina, termasuk di antaranya 61 anak-anak dan 36 perempuan akibat serangan Militer Israel.

Terlepas dari banyaknya korban jiwa, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan akan terus menyerang Jalur Gaza selama dibutuhkan.

Dewan Keamanan PBB telah bertemu dan memanggil sejumlah negara lainnya untuk ikut membahas krisis di Palestina, salah satunya Indonesia.

Namun, pertemuan ini sempat tertunda beberapa hari karena dihalang-halangi oleh Amerika Serikat yang merupakan Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB.

Baca Juga: Minta Berkaca dari Perjuangan Soekarno dan Soeharto, Warganet Palestina Semprot Hendropriyono 

Terkait dengan itu, Bambang Soesatyo mengingatkan PBB tidak boleh memberi kesan lembaganya membiarkan kekerasan terus terjadi di Palestina.

"PBB harus membuktikan diri sebagai penjaga perdamaian dunia dengan segera menghentikan ketegangan tersebut sekaligus memberi sanksi kepada Israel," ujar Bamsoet mengakhiri. ***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler