Menakjubkan! Pejabat Iran Ungkap Hamas Miliki 3 Pabrik Produksi Roket Bawah Tanah di Gaza

23 Mei 2021, 19:46 WIB
Pejabat Hamas mengatakan mereka telah mengembangkan kemampuan sendiri dalam produksi roket untuk menghadapi Israel. /Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS

PR BEKASI - Kemampuan Hamas dalam menghadapi Israel selama konflik 11 hari membuat para analis dan pejabat terpana.

Pasalnya, mereka tak menyangka Hamas dapat meladeni Israel dengan tembakan rudal yang sedemikian rupa.

Bahkan, pembalasan Hamas berkali lipat dibandingkan saat konflik yang terjadi dengan Israel pada 2014 lalu.

Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Gerhana Bulan Total Super Blood Moon yang Akan Terjadi di Wilayah Indonesia

"Kami sangat terkejut dengan kemampuan Hamas kali ini," ujar seorang pejabat senior Eropa.

Sementara itu, seorang pejabat Hamas, Sami Abu Zuhri, mengatakan kelompok itu telah mengembangkan keahliannya sendiri.

Mereka telah mahir memproduksi roket dan tidak membutuhkan bantuan.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Dituduh Pelit oleh Para Pengemis, Ayah Rojak Berikan Klarifikasi: Tidak Benar

"Oleh karena itu, setiap upaya untuk memperketat blokade di Gaza untuk membatasi kemampuan perlawanan akan sia-sia," katanya.

Kelompok militan Palestina telah menggunakan roket selama bertahun-tahun.

Sebelum penarikan sepihak Israel dari Gaza pada tahun 2005, permukiman Gaza sering menjadi sasaran tembakan mortir dan roket jarak pendek dari kota-kota terdekat Palestina.

Baca Juga: Komentari Pesta Ulang Tahun Gubernur Jatim, Rocky Gerung: Seumur Hidup Khofifah Akan Malu pada Habib Rizieq

Roket hanya menjadi senjata utama bagi Hamas setelah penghalang militer yang mulai dibangun Israel di sekitar.

Melalui Tepi Barat yang diduduki pada 2003, mempersulit bom bunuh diri dan pria bersenjata untuk menyeberang ke Israel dan melakukan serangan.

Hamas dan Jihad Islam menyelundupkan rudal tingkat pabrik melalui Sinai Mesir hingga penggulingan Islamis Mohammed Mursi pada 2013, presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis.

Baca Juga: Sebut Hamas Suka Bohong dan Giring Opini Publik, Gus Dur: Hamas Gak Mau Akui Israel

Setelah dia digantikan oleh presiden Mesir saat ini, Abdel Fattah al-Sisi, Kairo sebagian besar tersedak rute itu dengan menghancurkan terowongan ke Gaza.

Tindakan keras Mesir memicu apa yang oleh seorang pejabat Israel disebut sebagai pergeseran strategis oleh Hamas.

Mereka akhirnya mengembangkan kemampuan fabrikasi roket lokal dengan bantuan Iran, yang disediakan baik oleh orang Iran yang mengunjungi Gaza dan warga Gaza yang bepergian ke luar negeri.

Baca Juga: 23 Tahun Lengser, Soeharto Ternyata Pernah Ramal Rakyat Indonesia Sulit Dapat Kerja Mulai Tahun 2020

Sekarang, sumber-sumber Israel dan Palestina mengatakan, para gerilyawan menggunakan dana dan instruksi Iran untuk membuat roket di dalam Gaza yang memiliki jangkauan 200 km (125 mil) atau lebih.

Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Minggu, 23 Mei 2021, beberapa roket dengan hulu ledak membawa ratusan kilogram TNT dan pecahan peluru.

Seorang pejabat keamanan Iran menyampaikan, Hamas sekarang memiliki setidaknya tiga pabrik bawah tanah untuk memproduksi roket di Gaza.

Baca Juga: Ayah Atta Halilintar Didatangi Calon Cucu Bergamis Putih, Ungkap Pesan Haru untuk Aurel Hermansyah

Di hari-hari terakhir konflik, pemimpin Jihad Islam Ziad Al-Nakhala membual tentang kemampuan kelompoknya untuk mengimprovisasi senjata dari bahan sehari-hari.

"Dunia yang sunyi harus tahu bahwa senjata kami, yang kami gunakan untuk menghadapi persenjataan paling canggih yang diproduksi oleh industri Amerika," ujarnya.

"Adalah pipa air yang diubah oleh insinyur perlawanan menjadi roket yang Anda lihat," sambungnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler