Kedubes China Minta AS Tidak Mempolitisasi Asal-Usul Covid-19 karena Dinilai Akan Menghambat Penyelidikan

27 Mei 2021, 14:18 WIB
Kedubes China di AS meminta negara tersebut untuk tidak mempolitisasi asal-usul Covid-19 yang menurut mereka hanya akan menghambat penyelidikan. /Yuri Gripas/REUTERS

PR BEKASI – Kedutaan Besar (Kedubes) China di Amerika Serikat (AS) pada Kamis, 27 Mei 2021 meminta AS untuk tidak mempolitisasi asal-usul Covid-19 yang menurut mereka hanya akan menghambat penyelidikan. 

Hal tersebut dikatakan oleh pihak Kedubes China setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan pihak intelijen AS (CIA) mencari asal-usul munculnya virus tersebut.

Ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersiap untuk memulai penyelidikan tahap kedua tentang asal-usul Covid-19, China telah berada di bawah tekanan untuk memberi penyelidik internasional lebih banyak akses.

Baca Juga: Rumahnya Ambruk Gara-gara Hujan Lebat, Shireen Sungkar: Jadinya Bau Septic Tank

Hal tersebut terjadi di tengah beberapa laporan baru-baru ini yang menunjukkan bahwa virus tersebut bocor dari laboratorium penelitan yang mengkhususkan diri pada virus Covid-19 di kota Wuhan.

China telah berulang kali membantah bahwa laboratorium itu bertanggung jawab, dengan mengatakan bahwa AS dan negara lain berusaha mengalihkan perhatian dari kegagalan mereka sendiri untuk menahan virus. 

“Beberapa kekuatan politik telah terpaku pada manipulasi politik dan (permainan menyalahkan),” kata pihak Kedubes China, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Anak DPRD Bekasi Berniat Nikahi Gadis 15 Tahun yang Diperkosanya, Tsamara: Harga Diri Si Pemerkosa Sudah Rusak

China juga memberikan dukungannya terhadap Who untuk menyeldiki asal-usul Covid-19 tanpa embel-embel politik.

“China mendukung studi komprehensif dari semua kasus awal Covid-19 yang ditemukan di seluruh dunia dan penyelidikan menyeluruh ke beberapa pangkalan rahasia dan laboratorium biologis di seluruh dunia", katanya.

Sementara itu, Jamie Metzl, rekan senior di wadah pemikir Dewan Atlantik, yang telah berkampanye untuk penyelidikan independen baru mengatakan pernyataan tersebut dikeluarkan China untuk menyudahi tuduhan terhadap mereka.

Baca Juga: Riuh Pengobatan Covid-19 di India, Obat Kontroversial dari Guru Yoga Dikecam Dokter

“Sangat jelas mereka mencoba menginternasionalkan jalan keluar dari kemacetan yang mereka hadapi,” katanya.

Sebuah studi gabungan yang dilakukan pemerintah China dan WHO yang diterbitkan pada bulan Maret lalu mengatakan bahwa sangat tidak mungkin Covid-19 bocor dari laboratorium.

Mereka menambahkan bahwa kemungkinan besar menyebar dari kelelawar ke manusia melalui spesies perantara yang belum teridentifikasi.

Baca Juga: Paham Betul Kekecewaan 75 Pegawai KPK, Nurul Ghufron: Mohon Maaf, Kami Tidak Bisa Berbuat Banyak

China juga terus menunjukkan kemungkinan bahwa Covid-19 berasal dari negara lain dan masuk melalui makanan beku yang terinfeksi atau melalui jaringan perdagangan satwa liar China tenggara.

Sementara itu, surat kabar milik Partai Komunis China yang berkuasa pada Rabu, 26 Mei 2021 malam mengatakan AS harus mengizinkan penyelidik masuk ke fasilitasnya sendiri bila teori kebocoran laboratorim akan diselidiki lebih lanjut.

Pernyataan China tersebut menurut Jamie Metzl merupakan sebuah penghinaan bagi para pasien yang telah meninggal karena Covid-19.

Baca Juga: Ramai Isu Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dikurangi, Pemerintah Malaysia Turun Tangan

“Pandemi dimulai di China. Mari kita mulai dengan penyelidikan penuh di sana dan berkembang seperlunya,” katanya.

“Singkatnya, ini (pernyataan dari Kedubes Chiba) adalah penghinaan yang keterlaluan bagi setiap orang yang telah meninggal akibat tragedi mengerikan ini dan keluarga mereka,” katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler