Zaman Athena Kuno Gunakan Kepala dan Ceker Ayam Sebagai Media Kutukan

31 Mei 2021, 13:56 WIB
Ilustrasi. Zaman Athena kuno di Yunani, kepala dan ceker ayam digunakan sebagai media kutukan dan pada zaman itu kepercayaan pada sihir masih kuat. /Pixabay/thomaspedrazzoli


PR BEKASI – Kepala dan ceker ayam yang dewasa ini kerap dikonsumsi sebagai makanan atau cemilan ternyata pernah digunakan sebagai media kutukan pada zaman Athena Kuno.

Hal yang sama juga ditemukan pada guci kutukan berusia 2.300 tahun yang ditemukan di Yunani.

Guci keramik itu setidaknya dipakai untuk mengutuk 55 orang dari zaman Athena Kuno agar korban lumpuh dan mati kata para arkeolog.

Penemuan ini mengungkapkan bukti baru bagaimana orang-orang zaman dahulu mencoba menggunakan "sihir" di kota.

Baca Juga: Arab Saudi Masuki Era Baru, Jalin Kerjasama dengan Yunani dalam Bidang Budaya

Mereka menemukan Guci tersebut bersama dengan koin, di bawah lantai Gedung Komersial Klasik Agora, yang digunakan oleh pengrajin kuno.

Profesor di Universitas Yale, Jessica Lamont, menuliskan hal tersebut pada artikel yang diterbitkan di jurnal Hesperia.

"Guci tersebut berisi potongan kepala dan ceker ayam muda," kata Jessica Lamont seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Science Alert pada Senin, 31 Mei 2021.

Pada saat itu, sekitar 300 SM, orang membuat kutukan juga dengan mencungkil paku besi besar pada guci.

Baca Juga: Kelompok Separati Sayap Kanan Rusak dan Tulis 'Matikan Semua Orang Turki' di Masjid Yunani

"Semua permukaan luar (Guci) pada awalnya ditutupi dengan teks, membawa lebih dari 55 nama bertulis,” kata Lamont

“Lusinan di antaranya sekarang bertahan hanya sebagai huruf yang tersebar, mengambang atau goresan stilus samar" kata Lamont.

Ia juga mencatat bahwa tulisan Yunani dalam Guci tersebut juga mengandung kata-kata yang bisa berarti "kami mengikat".

Bagian ceker dan potongan ayam lain kemungkinan berperan dalam kutukan tersebut.

Baca Juga: Menang Atas Olympiakos di Yunani, Arsenal Buka Peluang Lolos ke Babak 8 Besar Liga Europa

Ceker biasanya ditemukan dalam kutukan kuno ‘memiliki kekuatan penghambat dan secara simbolis berarti melumpuhkan atau menahan kemampuan korban [kutukan],’ tulis Lamont.

Ayam yang dipakai dalam media kutukan berusia tidak lebih dari 7 bulan dan orang-orang yang menciptakan kutukan mungkin ingin mentransfer "ketidakberdayaan dan ketidakmampuan anak ayam" kepada orang-orang yang namanya tertera di Guci, tulis Lamont.

Kehadiran kepala dan ceker ayam di dalam Guci menunjukkan bahwa dengan memutar dan menusuk kepala dan ceker ayam, pembuat kutukan berusaha untuk melumpuhkan penggunaan bagian tubuh yang sama pada korban mereka.

"Guci kutukan tersebut mengikat korban di wilayah Athena dan bertujuan untuk 'mengikat' atau menghambat kemampuan fisik dan kognitif individu yang disebutkan," tulis Lamont.

Baca Juga: Gempa Kuat Landa Yunani Tengah, Guncangan Terasa hingga Negara Tetangga

Guci itu ditempatkan di dekat beberapa tumpukan kayu bakar yang berisi sisa-sisa hewan. Menurut Lamont hal itu mungkin dapat meningkatkan kekuatan kutukan.

Guci kutukan tersebut digali pada tahun 2006 dan baru-baru ini dianalisis dan diuraikan oleh Lamont.
Penggalian Guci diawasi oleh Marcie Handler, yang merupakan mahasiswa doktoral klasik di Universitas Cincinnati pada saat itu.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Science Alert

Tags

Terkini

Terpopuler