RMAF Kerahkan Jet untuk Kepung Pesawat Militer China di Wilayah Malaysia

2 Juni 2021, 13:54 WIB
Menlu Malaysia, Hishammuddin Hussein mengaku bahwa RMAF mengerahkan jet untuk menggencat 16 pesawat militer China. /Asiaone/CCTV



PR BEKASI - Pada Selasa, Hishammuddin Hussein selaku Menteri Luar Negeri Malaysia, mengatakan bahwa dia akan memanggil duta besar China atas manuver pesawat militer China di wilayah udara dekat negara bagian Sarawak, Malaysia Timur.

Hal tersebut sama saja dengan pelanggaran di wilayah udara dan kedaulatan Malaysia.

Pernyataan Hishammuddin mengikuti pengumuman sebelumnya oleh Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF) bahwa pada Senin sore mereka mengerahkan jet untuk mencegat 16 pesawat militer China yang hampir melanggar wilayah udara nasional negara Asia Tenggara.

Dalam tanggapannya, China mengatakan bahwa kegiatan yang dilaporkan adalah bagian dari pelatihan penerbangan rutin yang tidak menargetkan negara mana pun dan mematuhi hukum internasional.

Baca Juga: Dua Perusahaan Raksasa Otomotif Asal Jepang Terpaksa Harus Setop Produksi di Malaysia Akibat Lockdown

Beijing mengklaim bahwa nine-dash line yang kontroversial itu berada di atas Laut Cina Selatan, membentang jauh ke perairan di negara bagian Sabah dan Sarawak, Malaysia Timur.

Sementara itu dari Negara Asia Tenggara dan penuntut balik terhadap Beijing, yang menganggap bahwa China telah mengklaim secara ilegal, jika berdasarkan hukum internasional.

RMAF mengatakan penerbangan pesawat China pertama kali terdeteksi oleh Pusat Pertahanan Udara di Sarawak pada Senin pukul 11.53 pagi.

Penerbangan pesawat tersebut mendekati Wilayah Informasi Penerbangan (FIR) Kota Kinabalu melalui area yang merupakan bagian dari FIR Singapura.

Baca Juga: PM Malaysia dan Para Menteri Lakukan Langkah Solidaritas, Sepakat Tak Akan Ambil Gaji Selama 3 Bulan

Diketahui jika pesawat China terbang dalam formasi taktis dan terdeteksi terbang antara 23.000 kaki dan 27.000 kaki atau sekitar 7 km dan 8.2 km di atas permukaan laut dengan kecepatan 290 knot memasuki zona maritim Malaysia.

Selain itu pesawat China juga tidak mematuhi instruksi kontrol lalu lintas udara Malaysia untuk melakukan kontak dengannya begitu mereka memasuki FIR Kota Kinabalu.

Kemudian RMAF juga mengatakan bahwa angkatan udara Malaysia menerbangkan jet tempur Hawk 208 dari skuadron ke-6 di Pangkalan Udara Labuan untuk melakukan pengawasan visual dan identifikasi dari pesawat-pesawat China.

Pesawat tersebut diidentifikasi sebagai pesawat Ilyushin 1l-76s dan Xian Y-20s.

Baca Juga: Kemenkes Malaysia Laporkan Lebih dari 80.000 Anak Positif Covid-19, Lockdown Diterapkan Mulai Besok

“Insiden ini merupakan ancaman serius bagi kedaulatan nasional dan keselamatan penerbangan,” kata RMAF, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Asiaone pada Rabu, 2 Juni 2021.

Hishammuddin dalam pernyataannya mengatakan bahwa kementerian akan mengeluarkan nota diplomatik protes dan memanggil Ouyang Yujing selaku utusan dari China.

“Selain itu, saya juga akan menyampaikan keprihatinan serius Malaysia tentang masalah ini kepada rekan saya di China,” kata Hishammuddin.

“Sikap Malaysia jelas memiliki hubungan diplomatik yang bersahabat dengan negara mana pun tidak berarti bahwa kami akan membahayakan keamanan nasional kami. Malaysia tetap teguh dalam mempertahankan martabat dan kedaulatan kami,” ujarnya, menambahkan.

Baca Juga: Malaysia Terapkan Lockdown Total Mulai 1 Juni, Semua Mal Dilarang Buka

Sementara itu seorang juru bicara kedutaan China secara terpisah mengatakan bahwa pesawat militer China memenuhi kebebasan terbang di wilayah udara yang relevan.

“Selama pelatihan ini, pesawat militer China secara ketat mematuhi hukum internasional yang relevan dan tidak memasuki wilayah udara teritorial negara lain manapun,” kata juru bicara China.

“China dan Malaysia adalah tetangga yang bersahabat, dan China bersedia melanjutkan konsultasi persahabatan bilateral dengan Malaysia untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas regional,” kataya, melanjutkan.

Sementara itu, South China Morning Post mengatakan bahwa mereka memahami pesawat militer China telah terbang di FIR Kota Kinabalu dengan teratur seperti di masa lalu.

Kemudian penerbangan tersebut juga tidak dilakukan dengan jumlah besar seperti jet yang terbang dalam formasi taktis.

Diketahui jika Malaysia termasuk salah satu di antara negara-negara di Asia Tenggara yang tahun lalu menentang claim sembilan garis putus-putus China.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Asiaone

Tags

Terkini

Terpopuler