PR BEKASI - India mulai berangsur-angsur bangkit dari gelombang kedua infeksi Covid-19.
Namun pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih, kini India dihadapkan pada infeksi misterius yang tak kalah mematikan.
Hingga saat ini, tercatat sekitar 12.000 kasus infeksi 'jamur hitam' yang menyerang pasien Covid-19 di India.
Baca Juga: Ratusan Anggota Suku Asli Israel yang Hilang Siap Pulang Kampung, Kini Terganjal di India
Akibatnya, lebih dari 300 pasien Covid-19 yang terinfeksi 'jamur hitam' ini meninggal dunia.
Selain India, negara-negara lainnya juga melaporkan infeksi yang serupa, termasuk Pakistan dan Rusia.
Sedangkan Bangladesh baru mengumumkan kasus kematian pertama akibat infeksi 'jamur hitam' pada 25 Mei 2021.
Dalam beberapa kasus, para dokter terpaksa harus menangkat mata hingga tulang rahang dari pasien yang terinfeksi 'jamur hitam'.
Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari The National News, infeksi 'jamur hitam' atau mucormycosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh spora jamur atau mucormycetes.
Umumnya, jamur ini berkembang di tanah dan bahan organik yang membusuk, seperti daun, buah, sayuran, hingga pupuk kandang.
Baca Juga: Warga India Mulai Sembah Dewi Corona di Tengah 'Tsunami' Covid-19
Kendati umumnya tak berbahaya, namun spora jamur yang menyebar lewat udara dapat berakibat fatal pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, khususnya pasien Covid-19.
Adapun gejala yang umum dialami penderita, di antaranya sakit kepala, demam, hidung tersumbat, nyeri dada, hingga kesulitan bernapas.
Jika infeksi sudah terlanjur menyebar, maka penderita akan mengalami penglihatan yang kabur, batuk darah, muncul kehitaman di atas batang hidung, hingga kematian akibat nekrosis.***