Mengerikan! Pertama Kali di Dunia, Kasus Flu Burung H10N3 pada Manusia Ditemukan di China

4 Juni 2021, 13:40 WIB
Ilustrasi. Kasus Flu Burung H10N3 yang dapat menginfeksi manusia diteukan di China dan dilaporkan bahwa fenomena tersebut adalah pertama kali di dunia. /Security Today

 

PR BEKASI - Belum juga selesai kasus Covid-19 di muka bumi, kini baru saja muncul kasus flu burung H10N3 pertama yang menginfeksi manusia di negara China.

Seorang pria berusia 41 tahun yang tinggal di Provinsi Jiangsu, Barat Laut Shanghai, China dilaporkan terjangkit virus flu burung H10N3.

Ini adalah kasus penularan virus flu burung pada manusia pertama kali di dunia. Sebelumnya, penularan virus flu burung dari hewan ke manusia tersebut belum pernah terjadi.

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Jumat, 4 Juni 2021, Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan pria itu telah dirawat di rumah sakit sejak 28 April 2021.

Baca Juga: Joe Biden Minta Investigasi Awal Covid-19, Surat Kabar China: Negara Harus Siap Hadapi Perang Nuklir dengan AS

Hingga saat ini belum ada lagi kasus flu burung H10N3 pada manusia yang dilaporkan.

Menurut otoritas China, risiko penyebaran skala besar virus H10N3 pada manusia adalah rendah.

Namun, hal tersebut masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut agar jangan sampai virus ini berakhir sama seperti Covid-19 yang saat ini sudah memporak-porandakan seluruh penjuru dunia.

Sebagai informasi, berbeda dengan virus corona atau Covid-19, virus flu burung sudah mendapatkan pengawasan secara global.

Baca Juga: Wanita di China Terancam Diceraikan Sang Suami, Diklaim Gagal Oplas Kelopak Mata

Pengawasan ini dilakukan sejak jenis H5N1 muncul pada akhir 1990-an di pasar unggas Hong Kong.

Kemudian, pada 2013 dan 2017, virus flu burung lain muncul dan menginfeksi lebih dari 1.500 orang di China melalui kontak dekat dengan ayam yang terinfeksi. Virus itu bernama H7N9.

Berkaca dari sejarah, pihak berwenang tidak kaget melihat berbagai jenis kasus flu burung pada manusia bermunculan. Oleh karena itu mereka terus memantau dengan teliti gejala-gejala penyebarannya kepada manusia.

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, jenis flu burung H10N3 merupakan virus yang paling umum terjadi pada burung air liar di seluruh dunia dan dapat menginfeksi unggas domestik serta spesies burung dan hewan lainnya.

Baca Juga: Perusahaannya Dicap AS Lakukan Kerja Paksa kepada Awak Kapal Indonesia, China Murka

Virus ini biasanya tidak menginfeksi manusia, tetapi CDC mengatakan infeksi silang memang bisa terjadi.

Proses penularan virus H10N3 terjadi akibat penularan dari hewan ke manusia.

Dilansir dari Prevention, burung yang terinfeksi mengeluarkan virus flu burung melalui air liur, lendir, dan kotoran mereka.

Kemudian, manusia dapat terinfeksi ketika cukup banyak virus masuk ke mata, hidung, atau mulut, atau terhirup dari tetesan atau debu yang terinfeksi.

Baca Juga: Digigit Ular Berbisa Saat Akan Buat Minuman Anggur Ular, Pria Asal China Dalam Kondisi Kritis

Lebih lanjut, CDC juga mengidentifikasi tanda dan gejala penyakit akibat flu burung atau infeksi virus avian influenza A.

Terdapat gejala ringan sampai berat, meliputi: Penyakit influenza seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, dan nyeri otot.

Kemudian mual, sakit perut, diare, muntah, beragam penyakit pernapasan parah seperti, sesak napas, kesulitan bernapas, pneumonia, gangguan pernapasan akut, dan gagal

Gangguan mental dan kejang juga termasuk dari gejala virus flu burung.

Karena infeksi virus tersebut tidak dapat diidentifikasi dengan tanda dan gejala klinis saja. Maka perlu ada pemeriksaan laboratorium, dengan mengambil swab dari saluran pernapasan bagian atas (hidung atau tenggorokan) orang yang sakit.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler