Ramai Fenomena UFO, Pemerintah AS Laporkan Tak Ada Bukti

4 Juni 2021, 15:20 WIB
Pemerintah AS melaporkan bahwa tidak ada bukti terkait adanya fenomena UFO yang diamati oleh penerbangan Angkatan Laut. /Tangkap Layar YouTube/To The Stars Academy of Arts and Science


PR BEKASI - Pejabat intelijen AS tidak menemukan bukti bahwa fenomena udara tak dikenal yang diamati oleh penerbang Angkatan Laut AS dalam beberapa tahun terakhir adalah pesawat ruang angkasa asing.

Selain itu pemerintah juga tidak dapat menjelaskan terkait penampakan tersebut.

Laporan dari pemerintah juga menemukan sebagian besar insiden yang didokumentasikan selama dua dekade terakhir.

Pejabat senior pemerintah juga mengatakan bahwa insiden tersebut tidak berasal dari militer AS atau teknologi canggih pemerintah AS lainnya.

Baca Juga: Gerombolan Benda Aneh Bercahaya Terbang di Langit Malam London, Diduga UFO

Personel Angkatan Laut AS melaporkan bahwa banyak dari 120 lebih penampakan yang ditinjau dalam studi intelijen rahasia dari satuan tugas Pentagon.

Selain itu New York Times juga mengatakan bahwa para pejabat intelijen AS, percaya pada teknologi eksperimental dari kekuatan saingan dapat menjelaskan setidaknya beberapa fenomena udara yang dimaksud.

Seorang pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya melaporkan bahwa ada kekhawatiran di antara pejabat intelijen dan militer AS, bahwa China atau Rusia bisa bereksperimen dengan teknologi hipersonik.

Ketertarikan publik dengan benda asing terbang tak dikenal telah dipicu oleh laporan dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Video Benda Misterius Terjatuh di Perairan Situbondo Viral di Media Sosial, Apakah UFO?

Sedangkan untuk para penggemar UFO, mereka mengantisipasi pengungkapan tentang penampakan yang tidak dapat dijelaskan tersebut.

Banyak yang percaya bahwa pemerintah telah berusaha untuk mendiskreditkan atau menutupi selama beberapa dekade.

"Apa yang benar, dan saya benar-benar serius di sini, bahwa ada rekaman benda-benda di langit yang kita tidak tahu persis apa itu," kata mantan presiden Barack Obama kepada The Late Late Show, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com melalui South China Morning Post, Jumat, 4 Juni 2021.

Pejabat senior AS mengatakan bahwa ambiguitas laporan itu berarti pemerintah tidak dapat secara definitif mengesampingkan teori tersebut, bahwa fenomena tak dikenal itu mungkin bersifat makhluk luar angkasa.

Baca Juga: NASA Klaim SpaceX Nyaris Dihancurkan oleh UFO Sebelum Sampai ke Stasiun Ruang Angkasa

Kemudian, pemerintah membentuk Satgas Unidentified Aerial Phenomena (UAP) dengan menyusul serentetan pengamatan oleh pilot militer terhadap objek udara tak dikenal.

Diketahui, hal itu menunjukkan bahwa kecepatan eksotis dan kemampuan manuver yang tampaknya menentang batas teknologi dan hukum fisika.

"UAP dipimpin oleh Angkatan Laut AS, gugus tugas itu dibentuk pada tahun lalu untuk meningkatkan pemahamannya, mendapatkan wawasan, sifat dan asal-usul serangan UAP ke dalam rentang pelatihan dan wilayah udara yang kami tentukan,” kata juru bicara Pentagon Sue Gough kepada Reuters.

Dia mengatakan insiden seperti itu menjadi perhatian karena implikasi keselamatan dan keamanan nasional.

"Kami tidak secara terbuka membahas rincian pengamatan UAP, gugus tugas atau pemeriksaan," katanya, menanggapi pertanyaan Reuters tentang laporan gugus tugas.

Istilah benda terbang tak dikenal atau UFO, sebagian besar telah digantikan dalam bahasa resmi pemerintah oleh UAP, sejak Desember 2017.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: South China Morning Post

Tags

Terkini

Terpopuler