Lia Eden Meninggal Dunia di Usia 73 Tahun, Sempat Minta Izin ke Jokowi untuk Daratkan UFO di Monas

- 11 April 2021, 17:03 WIB
Pemimpin sekte Komunitas Eden, Lia Eden memiliki sejumlah kontroversi mulai dari mengaku menerima wahyu dari Jibril hingga minta izin ke Presiden Jokowi untuk mendaratkan UFO sebelum meninggal dunia.
Pemimpin sekte Komunitas Eden, Lia Eden memiliki sejumlah kontroversi mulai dari mengaku menerima wahyu dari Jibril hingga minta izin ke Presiden Jokowi untuk mendaratkan UFO sebelum meninggal dunia. /YouTube/Eden The Heaven

PR BEKASI – Pemimpin sekte Komunitas Eden, Lia Eden dikabarkan telah meninggal dunia di usia 73 tahun pada Minggu, 11 April 2021.
 
Kabar kematian wanita yang mengaku sebagai nabi yang telah mendapat wahyu tersebut diketahui lewat unggahan akun Twitter @Namaku_Mei.
 
Pemimpin tahta suci kerajaan Tuhan, Lia Eden meninggal dunia Minggu 11-4-2021 #RIP,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan akun Instagram @Namaku_Mei pada Minggu, 11 April 2021.

Baca Juga: Impian Budiman Sudjatmiko Bangun Bukit Algoritma Terwujud, Jansen Sitindaon: Aku Percaya Integritasnya

Sementara itu, Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) justru mengabarkan bahwa Lia Eden telah meninggal dunia sejak Jumat, 9 April 2021.
 
"Lia Eden (Lia Aminudin) yang sejak 1995 meyakini terus menerima bimbingan malaikat Jibril telah meninggal Jumat lalu,” dalam unggahan akun Instagram @kabarsejuk yang saat ini sudah dihapus oleh yang bersangkutan.
 
Sampai artikel ini dibuat, masih belum diketahui penyebab kematian dari wanita kelahiran Jakarta, 21 Agustus 1947 tersebut.
 
Pihak sekte Komunitas Eden juga masih belum memberikan keterangan resmi terkait kematian wanita bernama asli Lia Aminuddin tersebut.

Baca Juga: Tolak Pembayaran THR dengan Cara Dicicil, KSPI Akan Melakukan Aksi Lapangan dan secara Virtual  

Nama Lia Eden sendiri dikenal setelah dirinya mengaku telah mendapat wahyu dari Malaikat Jibril untuk mendakwahkan sebuah aliran kepercayaan baru.
 
Dirinya mengaku diberi tugas oleh Tuhan untuk melanjutkan ajaran tiga Agama Samawi yaitu Yudaisme, Kekristenan, dan Islam, dan menyatukan dengan agama-agama besar lainnya termasuk Buddhisme, Jainisme, dan Hindu di Indonesia.
 
Lia Eden kemudian mendirikan sebuah jemaat yang disebut Salamullah untuk menyebarluaskan ajarannya.
 
Dia secara kontroversial mengaku sebagai titisan Bunda Maria dan ditugaskan Jibril untuk mengabarkan kedatangan Yesus Kristus ke muka bumi.

Baca Juga: Impian Budiman Sudjatmiko Bangun Bukit Algoritma Terwujud, Jansen Sitindaon: Aku Percaya Integritasnya 

Dia juga mengatakan beberapa ramalan yang sensasional yang telah mengundang reaksi dari berbagai pihak, terutama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
 
MUI memfatwakan Lia Eden menyebarkan aliran sesat dan melarang perkumpulan Salamullah pada bulan Desember 1997.
 
Dia melontarkan kritikannya tentang kesewenangan ulama MUI yang diasosiasikan dalam sebuah sabda Jibril yang disebut "Undang-undang Jibril" (Gabriel's Edict).
 
Akibatnya, pada 2005, Lia Eden sempat merasakan hukuman penjara selama dua tahun karena kasus penistaan agama.

Baca Juga: Impian Budiman Sudjatmiko Bangun Bukit Algoritma Terwujud, Jansen Sitindaon: Aku Percaya Integritasnya 

Dan pada 2008, dia kembali mendapat hukuman penjara selama dua setengah tahun Pengadilan Negeri Jakarta Pusat karena kasus serupa.
 
Setelah keluar dari penjara, Lia Eden lebih memilih untuk berdiam diri di rumahnya yang sekaligus menjadi pusat kegiatan sekte Komunitas Eden.
 
Pada 215, Lia Eden dan pengikutnya sempat membuat masyarakat Indonesia heboh dengan meminta izin pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendaratkan UFO di Monumen Nasional (Monas).
 
Beberapa tahun jelang kematiannya, Lia Eden cukup aktif mengunggah video doa-doa dan ritual keagamaan yang dirinya anut di channel YouTube Eden The Heaven.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x