Pemerintah Nigeria Ancam Bakal Perkarakan Warga yang Nekat Gunakan VPN Demi Mengakses Twitter

6 Juni 2021, 13:34 WIB
Ilustrasi Twitter. Pemerintah Nigeria berikan ultimatum terhadap warganya yang nekat menggunakan VPN demi dapat mengakses media sosial Twitter. / NDTV.COM


PR BEKASI - Pemerintah Nigeria mengimbau dengan tegas kepada warganya untuk tidak menggunakam layanan media sosial Twitter.

Namun ternyata, masih ada warga yang kedapatan nekat menggunakan VPN demi dapat mengakses Twitter.

Selanjutnya, hal tersebut menjadi perhatian khusus oleh pemerintah Nigeria.

Jaksa Agung Nigeria, Abubakar Malami mengancam akan memperkarakan siapapun warga Nigeria yang "mencurangi" kebijakan blokir pemerintah.

Baca Juga: Gara-gara Hapus Cuitan Presiden, Pemblokiran Twitter di Nigeria Diumumkan Lewat Twitter

Namun hingga saat ini, belum jelas bagaimana Malami akan memperkarakan warga yang memberontak dan apa ancaman hukumannya.

Di saat bersamaan, warga Nigeria yang mampu mengakses Twitter tidak peduli dengan ancaman tersebut dan lanjut melayangkan kritik terhadap langkah Presiden Muhammadu Buhari.

"Penangguhan operasi Twitter di Nigeria bukanlah sebuah hukum, melainkan kebijakan. Konstitusi Nigeria jelas mengatur warga memiliki hak untuk berpendapat dan berkumpul," kata salah satu pengguna Twitter asal Nigeria, Reno Omokri, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera pada Minggu, 6 Juni 2021.

"Jadi, hiraukan saja ancaman dari Kejaksaan Agung," katahya, melanjutkan.

Baca Juga: Orang tua di Nigeria Desak Upaya Penyelamatan, Puluhan Anak Jadi Korban Penculikan Kelompok Bersenjata

Sebelumnya, pemblokiran Twitter di Nigeria berawal dari penghapusan tweet Presiden Muhammadu Buhari yang dianggap kasar.

Pada Selasa kemarin, Buhari mengancam akan menyerang oposisi-oposisi di wilayah tenggara Nigeria yang ia anggap sudah keterlaluan via Twitter.

Tak hanya itu, ia pun bahkan menyamakan situasi yang ia hadapi saat ini dengan Perang Saudara Nigeria-Biafra, dari 1967 hingga 1970, di mana tiga juta orang tewas.

Sementara, cuitan tersebut sudah dihapus oleh Buhari. Akan tetapi, pra penghapusan, banyak warga Nigeria melaporkan cuitan Buhari dengan tuduhan tindakan semena-mena.

Baca Juga: Kembali Terjadi, Puluhan Anak Sekolah Muslim Diculik Kelompok Bersenjata di Nigeria

Selanjutnya, Twitter merespon hal tersebut dengan penghapusan yang kemudian direspon balik oleh Nigeria dengan pemblokiran.

Namun, warga tak menyerah begitu saja, mereka yang mampu berlangganan VPN langsung menggunakan layanan itu untuk kembali mengakses Twitter.

"Saya baru saja bangun ketika mendapati Twitter tidak aktif," kata salah satu penggunaan Twitter asal Nigeria, Obasipee, di akunnya.

"Saya langsung menggunakan VPN dan sekarang saya berstatus ngetweet dari 'Atlanta'. Terima kasih VPN," katanya, menambahkan.

Baca Juga: Tengah Pulas Tidur Gelandangan di Nigeria Dibangunkan untuk Pemotretan, Kini Jadi Model Fesyen

Asosiasi Operator Telekomunikasi Nigeria (ALTON) membenarkan bahwa mereka sudah mendapat perintah untuk memastikan Twitter tak lagi bisa diakses oleh warga.

Namun, mereka tidak mendapat arahan soal warga yang mengakalinya dengan VPN.

Sementara itu, sampai kapan Twitter akan diblokir belum jelas.

Kementerian Informatikan menyatakan bahwa pemblokiran berlangsung hingga waktu yang belum ditentukan.

Baca Juga: Unik, Seorang Pengusaha di Nigeria Masuk Sekolah Pertama Kalinya pada Usia 50 Tahun

Adapun Kementerian Informatika berdalih pemblokiran dilakukan karena cuitan-cuitan kelompok oposisi mengancam keberlangsungan sejumlah perusahaan di Nigeria.

Di saat bersamaan, Asosiasi Pengacara Nigeria mengancam bakal memperkarakan Pemerintahan Nigeria soal pemlokiran Twitter.

Mereka menganggap tindakan Buhari melanggar konstitusi dan juga menuduh mereka membuat keterangan palsu soal Twitter digunakan untuk mengancam korporasi.

Per berita ini ditulis, belum diketahui bagaimana langkah selanjutnya yang akan diambil oleh pemerintah Nigeria.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler